Menyaru Polisi Berbekal Senpi Mainan, 4 Orang Komplotan Curanmor di Lamongan ini Gasak 20 Motor
komplotan pencuri sepeda motor yang selama beroperasi mengaku sebagai anggota kepolisian berhasil diamankan Sat Reskrim Polres Lamongan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Empat orang komplotan pencuri sepeda motor yang selama beroperasi mengaku sebagai anggota kepolisian berhasil diamankan Sat Reskrim Polres Lamongan.
Komplotan ini diketahui beroperasi di 20 TKP di lima wilayah, termasuk Lamongan. Petualangan jahat komplotan ini akhirnya harus berhenti di tangan anggota Polres Lamongan.
Empat tersangka ini mempunyai peran masing - masing. Satu diantaranya, Farid Wahyudi (26) asal Kalikapa RT 03 RW 02 Ds. Sidomukti Kecamatan Lamongan berperan sebagai anggota polisi.
Kepada calon korban, Farid selalu memamerkan replika senpi. Dan cara itu cukup mendukung aksi jahat komplotan ini.
Farid kali pertama melalui akun Facebook mengaku anggota polisi dan berkenalan dengan seorang wanita yang kemudian dipacari dalam waktu singkat. Sang perempuan itu adalah korban pertama dan sepeda motornya berhasil diembat saat diajak mampir ke toko modern.
"Farid ini berperan sebagai anggota polisi," kata Kapolres Lamongan, AKBP Harun saat rilis, Senin (27/1/2020).
Aksi pertama Farid berhasil, akhirnya berkembang untuk beraksi lebih luas dengan melibatkan tiga tersangja lain, Yosi Sanjaya (27), Mas Hendrik Kusanto (26) dan Imam (27) semuanya asal Lamongan.
Bergabungnya tiga tersangka ini, wilayah operasi dan strategi para tersangka berubah lebih mulus karena, peran Farid yang mengaku sebagai anggota polisi dengan nama samaran, Jona Satriya.
Setiap kali beraksi, Farid selalu menggertak sasarannya telah melakukan kesalahan dengan korban yang tak lain adalah anggota keluarga tersangka.
Saat calon korban ketakutan, kemudian diajak menemui korban. Dan korban diminta turun, motor diembat kemudian korban tinggalkan di tengah jalan.
Yos Sanjaya berperan mengeksekusi sepeda motor, Hendrik dan Imam menjual setiap motor hasil kejahatannya.
"Empat tersangka bisa menjadi komplotan karena dari pertemanan,"kata Harun.
Komplotan ini juga beraksi dengan modus tipu gelap. Saat saat korban sedang beristirahat di parkiran luar sekolah SMPN 1 Tikung didtangi tersangka yang mengaku sebagai anggota polisi dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia dengan madus mencari keponakannya yang sedang bolos sekolah.
Korban diajak menuju ke Stadion Surajaya dengan korban mengendarai sepeda motor Honda Beat milik korban nopol S 4461 MV.
Tiba di depan Stadion Surajaya, tersangka menyuruh korban untuk menaruh sepeda motor nya di belakang warung yang berada di halaman depan Stadion Surajaya. Kemudian korban di suruh masuk ke datam mobil dan diajak menujuke arah Bunder Kab. Gresik untuk menjemput teman pelaku Yosi Sanjaya.