Regina Idol Diperiksa Polda Jatim
TERPOPULER SURABAYA: Regina Ivanova Terseret Kasus MeMiles hingga Kondisi Mahasiswa Unesa di Wuhan
Regina Ivanova jebolan Indonesian Idol terseret dalam kasus investasi bodong MeMiles hingga kondisi belasan mahasiswa Unesa di Wuhan diungkap rektor.
Berita terpopuler - Regina Ivanova jebolan Indonesian Idol terseret dalam kasus investasi bodong MeMiles hingga kondisi belasan mahasiswa Unesa di Wuhan diungkap rektor.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut berita Surabaya terpopuler di TribunJatim.com, Senin (27/1/2020):
1. Profil Regina Ivanova, Jebolan 'Indonesian Idol' yang Terseret dalam Kasus Investasi Bodong MeMiles

Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Regina Ivanova 'Indonesian Idol' diperiksa penyidik Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, Senin (27/1/2020).
Regina diduga terlibat dalam pusaran investasi bodong Memiles PT Kam and Kam yang merugikan sedikitnya 264.000 orang member, dengan total kerugian sekitar Rp 761 Milliar.
Bagi Anda yang mungkin belum tahu, Regina Ivanova dulu pernah mengikuti ajang kompetisi menyanyi bergengsi Indonesian Idol.
Regina Ivanova (lahir di Jakarta, Indonesia, 4 Desember 1985; umur 34 tahun) adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia yang memiliki keturunan Bulgaria-Maluku.
Ia merupakan juara ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim ketujuh. Penampilan Regina pada ajang tersebut sering menjadi trending topic dunia di Twitter.
Ia juga sering mendapat pujian dari para juri, bahkan Ahmad Dhani menyebut vokal Regina memiliki "kualitas diva."
Sebelum mengikuti Indonesian Idol, Regina merupakan seorang penyanyi kafe.
Regina mengikuti audisi Indonesian Idol musim ketujuh di Jakarta dengan membawakan single milik Adele berjudul "One and Only".
2. Wabah Virus Corona, Kondisi Belasan Mahasiswa Unesa di Wuhan Diungkap Rektor, Aman dan Sehat

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menerima beasiswa belajar di Tiongkok, saat ini dipastikan dalam kondisi aman dan sehat.
Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, ada belasan mahasiswa Unesa yang belajar di Central China Normal University (CCNU).
Dan kondisinya masih aman dan selamat dari virus corona yang kini sedang mewabah.
’’Semua di sana baik-baik saja,’’ ujar Prof Nurhasan di Surabaya, Minggu (26/1/2020) berdasarkan rilis yang diterima oleh TribunJatim.com.
Prof Nurhasan turut prihatin atas wabah virus corona.
Ia juga berharap agar segera reda dan semua mahasiswa yang ada di Wuhan, Tiongkok bisa segera pulang ke Indonesia.
Para mahasiswa Unesa itu juga diimbau agar tak bepergian ke keramaian dan agar tetap di kampus itu lebih baik.
Prof Nurhasan menjelaskan, setelah berkomunikasi dengan para mahasiswa yang ada di Wuhan, ia juga mendapat informasi bahwa izin tinggal mahasiswa yang menerima beasiswa 1 semester akan habis pada 2 Februari.
3. WNA yang Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Dr Soetomo Bukan Virus Corona, Pasien Terdiagnosa Bronkitis

Direktur RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi menegaskan, WNA yang dirawat di rumah sakitnya tidak bisa disebut sebagai suspect coronavirus.
Meski saat ini WNA tersebut dirawat dalam ruang isolasi namun hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penanganan.
"Beliau tidak bisa dikatakan sebagai suspect, karena kita sudah melakukan CT Scan dan dia menderita Bronkitis, bukan coronavirus. Tapi mengapa disiolasi karena antisipasi saja karena dia juga dari Tiongkok, namun yang namanya dari luar negeri flu saja juga sangat mungkin terjadi kan," tegas Joni Wahyuadi, Minggu (26/1/2020).
Lebih lanjut ia menegaskan, pasien juga tidak bisa dikatakan sebagai suspect virus corona lantaran tidak semua tanda-tanda atau gejala virus corona ada pada pasien tersebut.
Dan diagnosa dokter mengarah pada Bronkitis.
"Pasien dalam kondisi sangat baik, dia santai-santai malah, dan baik baik saja. Jadi warga masyarakat Jawa Timur tidak perlu panik, kita jalankan pemeriksaan pada pasien dan dia terdiagnosa bronkitis," terang Joni Wahyuhadi.
Oleh karena itu pihaknya juga berencana menggelar konferensi pers pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB.
Pihaknya akan memberikan keterangan resmi pada publik bahwa masyarakat tak perlu panik akan adanya virus corona di Jawa Timur.
Selain itu ia mengimbau masyarakat untuk tak mudah percaya dengan berita-berita yang belum benar terkonfimasi apalagi di media sosial.
4. 2 Sosok Penting di Balik Machfud Arifin Mau Maju Pilwali Surabaya, Video Dukungannya Sempat Viral

Lima partai pengusung bakal calon Wali Kota Machfud Arifin membacakan deklarasi dukungan bersama untuk mengusung mantan Kapolda Jatim maju di Pilwali Surabaya 2020, Minggu (26/1/2020).
Kelima partai pengusung ialah PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan PPP.
Deklarasi dukungan tersebut dibacakan masing-masing ketua partai politik tingkat Kota Surabaya disaksikan langsung oleh Machfud Arifin dan pimpinan partai politik di tingkat provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Machfud Arifin mengungkapkan faktor-faktor yang membuat dirinya ingin maju di Pilwali Surabaya 2020.
"Banyak pihak juga yang bertanya kok jenderal bintang dua ingin maju jadi Wali Kota Surabaya," kata Machfud Arifin.
Cak Machfud Arifin, sapaan akrabnya mengungkapkan, dua orang yang sangat getol mendukung agar dirinya maju di Pilwali Surabaya 2020 adalah Gubernur Jawa Timur periode 2009-2019 sekaligus Wantimpres Soekarwo (Pakde Karwo) dan Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Pakde Karwo ini terus memprovokasi saya untuk maju jadi wali kota, saya sudah bilang saya tidak bisa tapi 4 kali ketemu ngomongnya begitu terus," ucap Machfud Arifin.
Sementara Dahlan Iskan bersama Pimpinan Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan, KH Miratul Mukminin (Gus Amik) sudah bertemu langsung dengan Machfud Arifin juga ikut mendorongnya untuk maju di Pilwali Surabaya 2020.