Ketakutan Mahasiswi Lamongan Tinggal di Wuhan Saat Studi S2, Orangtua Cemas Kesehatan, 'Coba Tegar'

Ketakutan Mahasiswi Lamongan Tinggal di Wuhan Saat Studi S2, Orangtua Cemas Kesehatan, 'Coba Tegar'

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Satu lagi mahasiswi Lamongan Jatim saat ini diketahui masih menjalani tugas belajar di Wuhan, China.

Ayu Winda kuliah di studi Bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Orang tua Ayu, Sartono mengaku anaknya saat ini menempuh program S2 di Central China Normal University (CCNU).

"Winda berangkat pada 1 September 2019 menempuh pendidikan S2 dan sudah 4 bulan di Wuhan, " kata Sartono, ketika ditemui wartawan di rumahnya di Jl. HOS Cokroaminoto, Ngaglik Timur Lamongan, Rabu (29/1/2020).

• Pemkab Lamongan Akui Siap Hadapi Virus Corona, Bakal Sambut Kepulangan Warganya dari China

• Persela Lamongan Datangkan Bek Asing Jasmin Mecinovic untuk Lengkapi Skuat Hadapi Liga 1 2020

• Ortu Mahasiswi Unesa Ingin Anaknya Studi di Wuhan Segera Kembali ke Lamongan, Siang Malam Terus Doa

Ia berharap agar putrinya bisa segera dievakuasi.

Menurutnya, pihak KBRI siap memulangkan, namun masih menunggu persetujuan dari pemerintah China karena takutnya nanti kalau keluar dari Wuhan terjangkit virus corona.

"Sebagai orang tua, khawatir dan cemas terhadap keesehatan anak saya," katanya.

Sartono yang ditemani istrinya ketika ditemui wartawan sedang melakukan video call dengan Winda. Kepada orang tuanya, Winda mengaku jika kondisinya di Wuhan baik-baik saja.

• Kondisi Jalan Nasional di Lamongan Banyak Rusak Parah & Berlubang, Bikin Pengguna Jalan Terjatuh

Meski takut, Winda mengaku mencoba untuk tetap tegar.

"Suasana tidak seperti diberitakan, saya disini takut tapi saya coba untuk tegar dan bahagia," kata Winda melalui Video Call.

Winda juga menyebut, untuk kebutuha. makanan, di Wuhan tidak ada masalah meski harga bahan pokok naik. Winda sendiri berharap untuk bisa segera dievakuasi dari Wuhan.

Ia belum tahu kapan dievakuasi, namun Winda ingin bisa segera dievakuasi meninggalkan China.

Penulis : Hanif Manshuri

Editor : Sudarma Adi