Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penyebaran Virus Corona

Terungkap Ketakutan Warga Indonesia yang Sakit di Wuhan, Khawatir Malah Telantar di Rumah Sakit

Sudah ada beberapa WNI di Wuhan yang sakit batuk kering. Mereka menolak dirawat di rumah sakit karena khawatir ditelantarkan.

Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/HAORRAHMAN DWI SAPUTRA
RSUD Blambangan menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi adanya pasien terinfeksi virus Corona baru yang mematikan. 

TRIBUNJATIM - Warga Indonesia yang terjebak di Wuhan, kota besar di Tiongkok yang sedang terpapar virus Corona yang mematikan, mengungkapkan ketakutan mereka. 

Ketakutan ini dialami sejumlah warga Indonesia yang sedang sakit batuk selama dua pekan terakhir, yaitu takut dibawa ke rumah sakit.

Hal ini disampaikan Ketua Ranting Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok di Huazhong University of Science and Technology, Khoirul.

Dikutip dari Kompas.com, Khoirul mengaku mendapat informasi sudah ada beberapa warga Indonesia di Wuhan yang terserang batuk lebih dari dua minggu.

VIRAL Video Pemuda Wuhan Ungkap Kebenaran di Balik Virus Corona, Risiko Ditangkap hingga Kejanggalan

Cara Sederhana Terhindar dari Virus Corona Menurut Dinkes Pamekasan, Warga Tak Perlu Khawatir

UPDATE Kasus Virus Corona: Pasien Meninggal di China Capai 132 Jiwa, Hampir 6.000 Orang Terinfeksi

Meski demikian, belum dapat disimpulkan apakah WNI tersebut turut terpapar virus corona jenis baru atau tidak.

"Beberapa, saya enggak bisa sebutkan nama karena belum confirm," kata Khoirul melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020).

Untuk diketahui, secara umum seseorang yang terpapar virus corona jenis baru memiliki ciri atau gejala seperti paparan virus corona lainnya.

Misalnya, timbulnya gejala seperti suhu tubuh tinggi, batuk kering, napas pendek atau kesulitan bernapas.

Menurut Khoirul, sejauh ini WNI tersebut baru sebatas menunjukkan gejala batuk yang cukup lama, meski sebelumnya tidak memiliki riwayat bronkitis.

"Laporan yang kami terima tidak ada gejala lain. Interaksi pasti sama penduduk lokal," ujarnya.

Ia menambahkan, para WNI tersebut hingga kini masih takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit setempat.

Sebab, ada kekhawatiran mereka akan dikarantina dan justru ditelantarkan karena semakin membeludaknya pasien dari klinik dan rumah sakit.

Wabah Virus Corona, 5 Mahasiswa Universitas Ma Chung Malang Hendak ke China Masih Tunggu Kabar KBRI

Terbongkar Asal Virus Corona yang Mematikan, Benar karena Hewan Liar China? Virus Gampang Melompat

VIRAL Pria 39 Tahun Diduga Terjangkit Virus Corona, RSSA Malang: Memang Ada, Tapi Tidak Memenuhi

"Jadi, mereka mengambil keputusan untuk diam dan berharap bisa pulang (ke Indonesia) dan diperiksa di sana. Risky choice," imbuhnya.

Hingga kini, 4.193 orang dikabarkan telah terpapar virus corona jenis baru.

Adapun jumlah korban meninggal dunia mencapai 106 orang dan 58 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Virus corona sendiri telah menyebar di 16 negara.

Tolak Bantuan Kedaerahan

Soal bantuan untuk mereka, Khoirul mengaku, sudah ada bantuan yang datang baik dari Pemerintah Indonesia, pemerintah daerah maupun warga yang datang ke Kota Wuhan, Hubei, China.

Namun, ia mengaku, menolak bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah dan masyarakat secara langsung.

"Ada beberapa bantuan yang ditawarkan kepada kami tapi bersifat kedaerahan, artinya untuk daerah dan kepada warga daerah itu sendiri, saya tolak," kata Khoirul dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020).

Ia beralasan, bantuan seharusnya dipusatkan di tingkat pusat sehingga mengatasnamakan pemerintah Indonesia.

"Bantuan harusnya bersifat satu Indonesia, bukan hanya menyelamatkan golongan atau kelompok tertentu," ujarnya.

Hingga Selasa (29/1/2020) malam, ia menambahkan, KBRI telah memberikan bantuan sebesar 280 Renminbi atau sekitar Rp 560.000 per orang untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari selama sepekan.

Ia juga berharap, pemerintah segera menyiapkan rencana evakuasi untuk mengeluarkan para WNI dan mahasiswa yang ada di kota tersebut.

"(Kami butuh) evacuation plan meskipun itu percuma dengan kondisi yang ada, tapi at least ada harapan bagi kami untuk keluar dari Wuhan atau Hubei Province," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sampai saat ini belum diperlukan evakuasi warga negara Indonesia ( WNI) yang berada di kawasan terpapar wabah virus corona di China.

Menurut dia, evakuasi dilakukan jika situasi dinilai sangat berbahaya.  "Kemudian yang kedua pemerintah juga sudah menyiapkan untuk evakuasi kalau memang diperlukan.

Jadi skema evakuasi ini sementara ini tidak dilakukan selama dianggap masih belum diperlukan," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat (28/1/2020).

Muhadjir menyampaikan, evakuasi dinilai perlu jika kondisi sudah sangat memaksa dan membahayakan WNI di China atau negara lain yang terkena virus corona.

Mahasiswa S2 Shandong University China Ingin Pulang ke Madura: Takut Virus Corona, Tak Punya Ongkos

Warga Sampang Madura di China Akui Virus Corona Bikin Takut Keluar Rumah: Ketersedian Masker Menipis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WNI yang Sakit di Wuhan Enggan ke RS, Khawatir Dikarantina dan Ditelantarkan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved