Janda Surabaya Korban Pembunuhan Sadis
Isak Tangis Anak Janda 45 Tahun Saat Tewas Bersimbah Darah, Dikenal Gigih Cari Nafkah untuk Keluarga
Isak Tangis Anak Janda 45 Tahun Saat Tewas Bersimbah Darah, Dikenal Gigih Cari Nafkah untuk Keluarga.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Isak tangis dua anak Mardiyana dan keluarganya pecah ketika jenazah janda 45 tahun yang tewas dengan luka bacok di tubuhnya itu dievakuasi petugas.
Keluarga tak kuasa, menahan tangis lantaran wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya ini dikenal sebagai pribadi yang baik.
Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.
"Korban tinggal disini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli warga sekitar.
• BREAKING NEWS: Wanita Tewas Bersimbah Darah di Rumah Kos Surabaya, Warga Lihat Eks Suami Bawa Golok
• Suara Istighfar Wanita Ini Jadi Akhir Hidup Saat Ditemukan Bersimbah Darah, Pelaku Diduga Eks Suami
• Nahas Ibu di Sidoarjo Jatuh Hindari Jalan Berlubang, Tewas Mengenaskan Terlindas Truk Tangki Air
Untuk menghidupi anak-anaknya, Mardiyana biasa berjualan makanan di depan gang.
Sementara itu, Heri, paman korban mengatakan jika hubungan antara korban dan terduga pelaku merupakan suami istri siri yang sudah setahun menikah di bawah tangan.
"Sudah setahunan menikah. Cuma dengar-dengar sudah pisah. Abdus Salam (mantan suami siri korban) ini jarang mampir kesini (rumah kos). Gak tahu tiba-tiba datang terus terdengar cekcok begitu," kata Heri.
Saat ini, kasus pembunuhan janda empat anak itu tengah didalami oleh polisi.
Sebelumnya, Heri paman korban pertama kali mendengar suara istighfar dan teriakan minta tolong Mardiyana (45), sebelum akhirnya ditemukan tak bernafas.
Korban wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya tergeletak di anak tangga dalam kondisi tangan memegangi bagian perut dan dadanya.
"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri.
Lebih lanjut, Heri menyebut jika terduga pelaku pembunuhan itu merupakan eks suami sirinya yang bernama Abdus Salam.
"Iya itu banyak warga yang lihat dia keluar bawa semacam samurai dibungkus koran lalu dikempit (ditaruh antara lengan dan pinggang) terus jalan biasa saja," katanya.
Heri sempat mengejar terduga pelaku setelah tahu keponakannya bersimbah darah, namun sayang, pelaku lebih dulu kabur.
Sebelumnya, seorang wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya, tepatnya di Jalan Petemon Barat 1H.
Korban bernama Mardiyana (45) itu ditemukan tewas pertama kali oleh adiknya, Kamis (30/1/2020).
Menurut keterangan warga, saat itu terlihat mantan suami korban keluar dari rumah kos sebelum korban ditemukan tewas.
"Ya kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok disembunyikan terus bejalan keluar gang seperti biasa," kata salah seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Lebih lanjut, saksi mengatakan sempat terdengar suara jeritan korban meminta tolong.
"iya sempat minta tolong. Tapi mantan suaminya pergi gitu saja biasa,"tambahnya.
Warga yang belum sadar jika pelaku pembacokan adalah suami korban sendiri tidak mengejarnya sehingga pelaku berhasil kabur.
Penulis : Firman Rachmanudin
Editor : Sudarma Adi