Obat Anti Virus Corona Ditemukan Ilmuan Hong Kong, Ini Penjelasan Tentang Perkiraan Kapan Diproduksi
Ilmuan Hong Kong temukan vaksin virus corona, berikut penjelasan tentang perkiraan waktu diproduksi.
Ilmuan Hong Kong temukan vaksin virus corona, berikut penjelasan tentang perkiraan waktu diproduksi.
TRIBUNJATIM.COM - Ilmuan Hong Kong dikabarkan telah menemukan vaksin virus corona yang kini menyebar di berbagai negara.
Diketahui, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China telah menjatuhkan banyak korban.
Sejauh ini (29/1/2020), pihak berwenang China mengumumkan 132 orang telah tewas akibat virus Corona.
Kabar baiknya, ilmuwan Hong Kong telah mengembangkan vaksin untuk membasmi virus Corona.
• Awal Mula Munculnya Virus Corona Terungkap, Bukan dari Sup Kelelawar Tapi Pasar Seafood di Wuhan
Akan tetapi, para ilmuwan mengungkapkan, mereka membutuhkan waktu untuk mengujinya.
Melansir South China Morning Post, para ilmuwan di China daratan dan Amerika Serikat juga secara terpisah berlomba untuk menghasilkan vaksin untuk virus Corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dan ribuan terinfeksi.
Yuen, pimpinan umit penyakit menular di Universitas Hong Kong, mengungkapkan bahwa timnya sedang mengerjakan vaksin dan telah mengisolasi virus yang sebelumnya tidak diketahui dari kasus pertama di kota itu.
"Kami sudah memproduksi vaksin, tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk menguji pada hewan," kata Yuen, tanpa memberikan kerangka waktu tertentu kapan vaksin itu siap untuk pasien.

• Pengakuan Perawat di Wuhan yang Sembuh dari Virus Corona, Ceritakan Pengalaman Selama di Karantina
Kepada South China Morning Post, Yuen mengatakan akan butuh waktu berbulan-bulan untuk menguji vaksin pada hewan dan setidaknya satu tahun lagi untuk melakukan uji klinis pada manusia sebelum cocok untuk digunakan.
Peneliti HKU mendasarkannya pada vaksin influenza semprot hidung yang sebelumnya ditemukan oleh tim Yuen.
Para peneliti memodifikasi vaksin flu dengan bagian antigen permukaan dari virus Corona, yang berarti dapat mencegah virus influenza dan juga virus Corona baru, yang menyebabkan pneumonia.
Vaksin, jika berhasil diuji, bisa menjadi jawaban untuk penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 4.600 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 130 orang di China daratan, yang mayoritas berada di Wuhan, pusat wabah.
Hong Kong sejauh ini sudah mengkonfirmasi delapan kasus. Dari Senin siang hingga Selasa siang, 78 orang sudah dilaporkan terinfeksi virus Corona. Saat ini, ada sekitar 103 orang terisolasi di rumah sakit umum.
Meskipun media China yang mengutip pakar penyakit menular China Li Lanjuan pada hari Senin mengatakan vaksin virus Corona sedang dikembangkan dan dapat dibuat dalam waktu sekitar satu bulan paling cepat, namun Yuen menyatakan keraguannya.
• Cerita Pria Sembuh dari Virus Corona setelah Alami Masa-masa Kritis, Ungkap Gelaja Awal Terinfeksi

Dia menilai, vaksin yang dikembangkan di daratan China kemungkinan adalah vaksin virus yang tidak aktif, yang terdiri dari virus yang tumbuh dalam budaya yang infektivitasnya dihancurkan oleh bahan kimia atau radiasi.
Untuk menguji vaksin, vaksin harus disuntikkan ke hewan untuk melihat apakah vaksin itu menghasilkan respons kekebalan yang baik, kata Yuen. Hewan yang divaksinasi kemudian akan terkena virus untuk melihat apakah vaksin itu bisa melindungi atau sebaliknya.
“Jika vaksin ini tampak efektif dan aman di sejumlah spesies hewan, itu akan masuk ke uji klinis pada manusia. Ini membutuhkan setidaknya satu tahun bahkan jika hal itu dipercepat,” kata Yuen.
• Ramai Virus Corona, Ramalan Mbah Mijan soal Wabah Mematikan Terbukti? Beri Pernyataan Baru: Waspada
Dia juga khawatir bahwa pendekatan yang diambil oleh pihak China daratan untuk mengembangkan vaksin akan menyebabkan komplikasi besar, di mana orang yang divaksinasi dapat mengembangkan penyakit yang lebih parah jika terkena virus. Dia mengatakan reaksi seperti virus Corona telah dicatat dalam laporan.
Virus Corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (Mers) dan sindrom pernapasan akut (Sars).
Sementara itu, Xinhua melaporkan bahwa Rumah Sakit Shanghai Timur Universitas Tongji mendesak untuk menyetujui proyek pengembangan vaksin yang menargetkan virus baru.
Vaksin ini akan dikembangkan bersama oleh rumah sakit dan Stemirna Therapeutics, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Shanghai.
CEO Perusahaan Li Hangwen mengatakan, pihaknya akan berupaya memproduksi sampel vaksin dalam kurun waktu tidak lebih dari 40 hari. Sampel ini kemudian akan dikirim untuk tes dan dibawa ke klinik "sesegera mungkin".
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Hore! Ilmuwan Hong Kong sudah temukan vaksin untuk basmi virus corona, tetapi...