Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Detik-detik Evakuasi 238 WNI di Wuhan, 3 Gagal Diangkut karena Tidak Sesuai Standar, 4 Pilih Menetap

Sebanyak 238 WNI telah berhasil dievakuasi dari Wuhan, namun 7 sisanya tidak jadi diangkut dengan alasan gagal memenuhi standar dan pilih menetap.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
YouTube Rio Alfi
238 WNI di Wuhan akhirnya dievakuasi untuk kembali ke Indonesia. 

Detik-detik Evakuasi 238 WNI di Wuhan, 3 Gagal Diangkut karena Tidak Sesuai Standar, 4 Pilih Menetap

TRIBUNJATIM.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan akhirnya kini telah dievakuasi oleh pemerintah Republik Indonesia untuk kembali ke Tanah Air. 

Proses evakuasi ini dilakukan mengingat kondisi Kota Wuhan sendiri yang dinilai sudah semakin membahayakan bagi WNI disana.

Antisipasi penyebaran wabah virus Corona yang merebak di Kota Wuhan, membuat pemerintah RI segera bertindak cepat untuk mengeavakuasi warga negaranya yang ada disana. 

Langkah Pemkot Surabaya pada WNI yang Dievakuasi dari Wuhan, Pantauan Selama 2 Minggu Saat di Rumah

Dalam unggahan video di kanal YouTube Rio Alfi, ia menunjukkan situasi perjalanan evakuasi WNI saat menuju Bandara Tianhe, Wuhan.

Rio Alfi merupakan salah satu mahasiswa Indonesia di Wuhan, China

Ia aktif mengabarkan kondisi Wuhan pasca virus corona melalui channel YouTube-nya. 

Sebelumnya, Rio juga sempat menggambarkan kota Wuhan yang seperti kota mati setelah menyebarnya virus corona di kota tersebut.

10 Ribu Masker dari Indonesia Dikirim ke Wuhan, Mental WNI Mulai Drop, Ingin Segera Dievakuasi

Kereta listrik, menurut Alfi, mulai Senin (27/1/2020) mulai tak beroperasi. Sementara itu, bus kota juga sudah tidak beroperasi sejak beberapa hari lalu.

Selain itu, kini stok pangan di Wuhan mulai menipis. Akibatnya, sejumlah harga bahan pangan melonjak.

Rio mengatakan, melonjaknya harga bahan pangan mengakibatkan mahasiswa Indonesia yang mengandalkan beasiswa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Unggahan terbaru memperlihatkan video dimana ia bersama WNI lainnya sedang melakukan perjalanan menuju Bandara Tianhe untuk kembali ke Indonesia. 

Titik Terang Proses Evakuasi Mahasiswa Indonesia di Wuhan, KBRI Minta Siapkan Sejumlah Dokumen

Rio membuka videonya dengan ucapan terimakasih kepada semua teman-temannya. 

"Assalamualaikum wr. wb.,  saat ini saya sudah berada di Bandara Tianhe Wuhan.

Alhamdullilah proses evakuasi sampai di bandara lancar.

Terimakasih teman-teman semua atas support dan doa-nya.

Semoga sampai dengan selamat nanti di indonesia, nanti saya akan ceritakan tentang proses evakuasinya." ujar Rio

Batik Air Jemput WNI di Wuhan, Seluruh Awak yang Bertugas Diberi Cairan Khusus, Cegah Virus Corona?

Dalam video tersebut, Rio tak banyak berbicara, ia hanya menunjukkan situasi perjalanan menuju ke Bandara Tianhe.

Sepanjang perjalanan, kondisi jalan di Wuhan sendiri nampak sepi, tidak terlihat keramaian kendaraan.

Rio merekam perjalanannya dari bus yang ia tumpangi bersama WNI lainnya.

Dari video bisa terlihat bahwa Rio dan rombongan WNI berangkat menuju Bandara Tianhe menggunakan bus 'Hubei Travel Passenger'. 

Misi Kemanusiaan Jemput WNI di Wuhan: Batik Air akan Sterilkan Airbus 330-300CEO Sesuai Prosedur

7 WNI belum dievakuasi dari Wuhan, begini kata Dubes RI di Tiongkok

7 WNI belum dievakuasi dari Wuhan
7 WNI belum dievakuasi dari Wuhan (YouTube KOMPAS TV)

Sebanyak 7 warga negara Indonesia batal di evakuasi dari Wuhan, Tiongkok.

Menurut telewicara sambungan telepon antara reporter Kompas TV dengan Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, ada alasan tertentu mengapa 7 WNI tersebut tidak jadi berangkat dari Wuhan ke Indonesia. 

Tiga dari 7 WNI tidak jadi berangkat lantaran tidak memenuhi standar kesehatan yang diperlukan. 

Misi Kemanusiaan Batik Air Jemput WNI di Wuhan dengan Penerbangan ID-8619 Sukses Terlaksana

"Tiga orang itu tidak bisa naik ke pesawat karena tidak memenuhi standar kesehatan, sebenarnya mereka juga sudah di airport namun tidak jadi diangkut karena alasan kesehatan itu, jadi dirawat di klinik di airport," jelas Djauhari

Meskipun tidak jadi berangkat, Djauhari mengatakan bahwa kondisi tiga mahasiswa itu kini sudah kembali sehat. 

"Standarnya mereka dirawat di klinik di airpot kemudian dikembalikan lagi ke kampusnya, yang satu sudah kembali ke kampus, sudah dihubungi pihak asrama dan kampusnya di Wuhan. Dua lagi juga sama, sudah kembali ke Xianjing, 100 km dari Wuhan, sudah dijemput oleh pengurus asrama dan pihak universitasnya."tambah Djauhari

Dipulangkan dari Wuhan, 2 Mahasiswa Pamekasan Akan Dikarantina di Natuna

"Kita juga sudah penuhi kebutuhan logistiknya selama satu minggu ke depan. KBRI juga menjamin kondisi mereka," lanjutnya

Terkait standar kesehatan yang gagal dipenuhi oleh ketiga WNI tersebut, Djauhari menjelaskan bahwa suhu badan mereka tidak sesuai dengan suhu normal. 

"Standar kesehatan yang harus dipenuhi adalah suhu badan tidak lebih dari normal, tidak demam, dan tidak batuk. Negara lain juga demikian, tidak usah saya sebut nama negarnya, bagi warga negaranya yang gagal memenuhi kondisi kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah Nasional maupun WHO," ujar Djauhari

"Mereka yang tidak jadi diangkut kemudian diberikan perawatan di klinik airport, didampingi pemerintah setempat, dihubungi pihak kampus dan dikembalikan ke asrama," tambahnya

Menteri Kesehatan Terawan Langsung Turun Tangani WNI dari Wuhan: Jangan Bayangin yang Jelek

Namun, saat ditanya mengenai kemungkinan ada gelombang pengangkutan berikutnya, Djauhari belum dapat memastikan.

"Nanti kita akan pantau lagi kondisi kesehatannya, tidak ada gelombang berikutnya, namun kita tetap pantau dan terus berkomunikasi dengan mereka," imbuhnya 

Sementara itu, empat orang sisanya tidak jadi pulang ke Indonesia lantaran keputusannya sendiri untuk memilih menetap di Wuhan.

"Kondisi WNI yang tidak jadi berangkat, mereka sudah sehat lagi dan kembali ke kampus, yang 4 lainnya secara sukarela memilih untuk menetap di Wuhan karena menikah dengan orang setempat dan dalam kondisi sehat. Mereka berada di sekitar Wuhan," terang Djauhari

"Mereka juga menandatangi pernyataan untuk memilih tetap tinggal disana dengan keluarganya," imbuhnya

DETIK-DETIK WNI dari Wuhan Dikarantina ke Natuna, Berangkatnya dari Bandara Hang Nadim Batam

Terkait soal gelombang berikutnya, Djauhari menjelaskan bahwa nampaknya hal itu tidak mungkin dilakukan mengingat kondisi Provinsi Hubei dan Kota Wuhan yang sudah diisolasi. 

"Provinsi Hubei dan Kota Wuhan sudah di lockdown atau ditutup, jadi sudah tidak ada penerbangan atau transportasi kesana. Office pejabat KBRI sendiri kalau kesana harus dapat izin khusus dan naik kendaraan khusus, misalnya untuk mendampingi dan mengawal proses evakuasi WNI ini. Kondisinya sudah khusus dan di lockdown. 

Di akhir wawancara, Djauhari menghimbau pelajar atau mahasiswa Wuhan ini untuk mengerjakan tugas-tugasnya di Indonesia saja. 

"Pelajar kembali melanjutkan libur dan tugasnya di indonesia saja karena masa liburnya juga sudah diperpanjang." tutup Djauhari 

Nasib Pilu Dokter yang Tangani Virus Corona di Wuhan, Alami Siksaan hingga Harus Pakai Popok

Tiba di Indonesia, WNI disemprot cairan disinfektan dan tidak bisa langsung bertemu keluarganya

Sebelumnya, setelah tiba di Indonesia, 238 WNI dari Wuhan, Tiongkok, langsung diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Seluruhnya akan menjalani masa observasi selama 2 pekan atau 14 hari.

238 WNI tersebut akan menjalani masa observasi sebelum dikembalikan ke keluarganya.

Dalam masa observasi, seluruh WNI akan menjalani beberapa tahapan kesehatan.

Permintaan Masker Pasca Virus Corona Meningkat, Karyawan Pabrik Lembur, Harganya Melambung Tinggi

Sementara itu, Istana Kepresidenan memastikan seluruh WNI yang dievakuasi dari Wuhan dalam keadaan sehat.

Setiap WNI yang turun dari tangga pesawat langsung disemprot cairan disinfektan oleh petugas.

Mereka berputar untuk memastikan seluruh pakaian dan bagian luar terkena cairan disinfektan.

Pembangunan Dua Rumah Sakit Virus Corona Dikebut, Nantinya Bernama RS Huoshenshan dan RS Leishenshan

Selesai disemprot, WNI langsung memasuki pesawat TNI Angkatan Udara yang sudah siaga di samping pesawat Batik Air.

Di Natuna, WNI dari Wuhan dan 18 kru pesawat Batik Air akan diobservasi di hanggar Lanud Raden Sadjad.

Pangkalan udara ini memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI.

Observasi diisi dengan kegiatan olahraga dan aktivitas lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sebelum para WNI dapat kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing. (KOMPAS TV)

Simak video selengkapnya:

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved