Ketakutan Warga Jember Ada Banjir Susulan, Bertahan di Tenda Terpal daripada Tinggal Dalam Rumah
Ketakutan warga Jember ada banjir susulan, pilih bertahan di tenda terpal daripada tinggal dalam rumah.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJEMBER.COM, JEMBER - Sejumlah warga Dusun Gendir Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi, Jember, masih takut tinggal di rumah saat malam hari.
Karenanya, mereka memilih tinggal di tenda saat malam hari.
Meskipun siang harinya, mereka ada yang beraktivitas di rumah, seperti memasak atau berjaga rumah.
• Rumahnya Rusak Diterjang Banjir Bandang, Warga Jember Menangis di Pelukan Khofifah
Beberapa lelaki juga sudah bekerja di ladang atau di kebun.
Namun jika malam hari, mereka tinggal di tenda.
Seperti yang dilakukan warga di lingkungan yang disebut Tangsi, di dekat pos penjagaan masuk Perkebunan Kalijompo.
Warga di daerah itu tidur di tenda yang dipasang di lahan kebun yang lokasinya lebih tinggi dari rumah mereka.
Ada tiga tenda yang terpasang. Semuanya di lahan yang bakal dijadikan jalan baru oleh pihak Kebun Kalijompo Desa Klungkung.
Tenda itu terpasang tidak jauh dari rumah mereka.
Tenda mereka ada di kawasan atas, rumah mereka di bawah lokasi tenda-tenda tersebut.
Rumah-rumah warga itu berada di tepi sungai.
Sekadar informasi, ada dua sungai yang memgalir di kawasan perkebunan itu.
Semuanya berhulu di Pegunungan Argopuro.
Saat banjir melanda Sabtu (1/2/2020), kedua sungai itu dipenuhi air.