Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ketakutan Warga Jember Ada Banjir Susulan, Bertahan di Tenda Terpal daripada Tinggal Dalam Rumah

Ketakutan warga Jember ada banjir susulan, pilih bertahan di tenda terpal daripada tinggal dalam rumah.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SRI WHAYUNIK
Warga tidur di tenda terpal seusai banjir bandang di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNJEMBER.COM, JEMBER - Sejumlah warga Dusun Gendir Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi, Jember, masih takut tinggal di rumah saat malam hari.

Karenanya, mereka memilih tinggal di tenda saat malam hari.

Meskipun siang harinya, mereka ada yang beraktivitas di rumah, seperti memasak atau berjaga rumah.

Rumahnya Rusak Diterjang Banjir Bandang, Warga Jember Menangis di Pelukan Khofifah

Beberapa lelaki juga sudah bekerja di ladang atau di kebun.

Namun jika malam hari, mereka tinggal di tenda.

Seperti yang dilakukan warga di lingkungan yang disebut Tangsi, di dekat pos penjagaan masuk Perkebunan Kalijompo.

Warga di daerah itu tidur di tenda yang dipasang di lahan kebun yang lokasinya lebih tinggi dari rumah mereka.

Ada tiga tenda yang terpasang. Semuanya di lahan yang bakal dijadikan jalan baru oleh pihak Kebun Kalijompo Desa Klungkung.

Tenda itu terpasang tidak jauh dari rumah mereka.

Tenda mereka ada di kawasan atas, rumah mereka di bawah lokasi tenda-tenda tersebut.

Rumah-rumah warga itu berada di tepi sungai.

Sekadar informasi, ada dua sungai yang memgalir di kawasan perkebunan itu.

Semuanya berhulu di Pegunungan Argopuro.

Saat banjir melanda Sabtu (1/2/2020), kedua sungai itu dipenuhi air.

Satu sungai dipenuhi lumpur dan kayu.

Akses Jalan Putus, Gubernur Khofifah Jalan Kaki 70 Meter Demi Sampai ke Lokasi Banjir Bandang Jember

Sedangkan satu sungai, yang melintasi warga di sekitar Tangsi berair sangat keruh karena membawa material lumpur.

Karena sama-sama banjir bandang, membuat khawatir warga sekitar.

Alhasil, warga di sekitar Tangsi pun mengungsi ke tenda yang didirikan di lahan lebih tinggi dari rumah mereka.

"Masih takut kalau tidur di rumah kalau malam hari. Sudah dua malam tidur di sini terus," ujar Sonia, warga utara Tangsi saat ditemui TribunJatim.com di tendanya, Senin (3/2/2020).

Apalagi rumah Sonia berada di pinggir sungai.

Dia, suami, dan anaknya khawatir kalau tidur di rumah saat malam hari.

FAKTA-FAKTA Banjir Bandang di Sungai Kalijompo Jember, Ratusan Warga Mengungsi & Jembatan Putus

"Kalau siang hari kembali ke rumah. Masak, bersih-bersih rumah. Kalau malam tidur di tenda," imbuhnya.

Ada 18 orang yang tidur di tenda yang ditinggali Sonia.

Selain warga yang masih khawatir, pihak perkebunan juga melarang mereka tidur di rumah saat malam hari.

"Khawatir ada banjir susulan," kata Sonia.

Warga harus menahan dingin karena tidur di tenda yang tidak ada penutupnya.

Mereka telah mendapatkan bantuan selimut, tikar, juga sembako dan makanan dari pemerintah.

Terdampak Banjir Bandang Jember, Jalan 50 Meter di Dusun Gendir Terkikis dan Tidak Bisa Dilewati

Malam ini akan menjadi malam ketiga mereka tidur di dalam tenda. Sebab kawasan Kalijompo kembali dilanda hujan, Senin (3/2/2020) sore.

Hujan membuat debit air sungai di kawasan itu sedikit meninggi.

Di tenda yang ditinggali Sonia, juga ada perempuan sepuh bernama Mbah Padmo.

Perempuan itu sakit karena tubuh tuanya.

Untuk menuju tenda, warga sekitar harus menggendongnya.

Di tenda itu, dia tidur di sebuah kursi dan berselimut garis putih hitam pemberian dari pemerintah.

KRONOLOGI Sungai Kalijompo Jember Diterjang Banjir Bandang, Dipicu Hujan Lebat & Warga Mengungsi

Jika siang hari, dia tidak betah di tenda, maka dia dibawa turun ke rumahnya.

"Katanya disuruh melihat situasi selama lima hari. Semoga tidak ada lagi banjir," harap Sonia.

Sementara itu, di jalan akses menuju SDN Klungkung 02, personel gabungan masih memasang bronjong. Jalan itu terkikis oleh air sungai saat banjir bandang akhir pekan kemarin.

Bronjong dipasang di titik yang tergerus dan rapuh tanahnya.

Dua eskavator diterjunkan ke sungai untuk mempercepat pemasangan bronjong.

Kedua alat berat itu membuat dam penahan sementara di samping lokasi bronjong.

BREAKING NEWS: VIDEO Detik-detik Sungai Kalijompo Jember Diterjang Banjir & Bawa Material Kayu

Bronjong dipasang sepanjang 150 meter.

Jika bronjong terpasang, dan jalan padat, maka akses itu bisa dilewati murid dan guru SDN Klungkung 02, juga warga sekitar.

Selain jalan menuju akses sekolah, jalan itu juga jalur utama menuju pabrik dan permukiman warga di sekitarnya.

"Kalau padat bisa dilewati oleh murid dan guru. Tapi belum bisa dilewati kendaraan seperti mobil. Mobil nanti lewat jalan baru di atas yang juga sedang dibuka," ujar Kepala Bidang Peralatan Alat Berat dan Laboratorium Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember, Novi Arifiani.

Penulis: Sri Wahyunik

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved