Kilas Kriminal Jatim
KILAS KRIMINAL JATIM: Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Malang hingga Pembunuhan Sadis Pria di Tuban
Kasus bullying siswa SMPN 16 di Malang hingga pembunuhan sadis pria di Tuban hingga organ perut terburai.
Sedangkan, untuk tiga saksi lainnya merupakan saksi dari pihak pelapor, bibi dan paman korban.
"Dan saat ini kita akan segera melakukan pemeriksaan saksi dari pihak sekolah. Kita juga telah lakukan pemanggilan saksi dari pihak sekolah," Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada awak media, Selasa (4/2/2020).
Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan, bahwa pemeriksaan saksi pihak sekolah akan dilakukan secara bergiliran.
"Terlebih dahulu kita lakukan pemeriksaan kepada guru BK, kemudian guru guru yang lain. Setelah itu kepala sekolah juga akan kita periksa," tambahnya.
Sementara itu, hingga saat ini pihak Polresta Malang Kota sendiri juga terus melakukan pendampingan psikologis kepada korban.
• Aksi Curi Motor Selalu Berbekal Bom Bondet & Kunci T, Antar 2 Pria Gresik Ini Jalani Sidang di PN
4. Pembunuhan Sadis Pria Tuban hingga Organ Perut Terburai, Polisi Kuak Fakta Lain di Tubuh Korban

Polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan sadis terhadap Suryani (57), warga Desa Manjung, Kecamatan Montong, Senin (27/1/2020).
Sebagaimana diketahui, pria tersebut ditemukan tewas tergeletak di dapur rumahnya oleh Mustofa pada pukul 03.30 WIB.
Mustofa ialah tak lain adik kandung korban.
Suryani mengalami luka sayatan benda tajam di leher dan perut sepanjang sekitar 9 cm, hingga mengakibatkan organ perutnya terburai.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, meninggalnya korban karena benda tajam yang mengenai leher dan mengiris trakea hingga menyebabkan kehabisan oksigen.
Selain sayatan benda tajam, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan lainnya atau akibat dari perlawanan ketika diserang.
"Fakta lain di tubuh korban selain sayatan benda tajam tidak ada, tidak ada luka lain," ujar Yoan dikonfirmasi perkembangan kasus tersebut, Selasa (4/2/2020).
Perwira pertama itu menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk menguak dugaan kasus pembunuhan sadis tersebut.
Dia belum bisa menyebutkan secara pasti jika Suryani merupakan korban pembunuhan.