Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Kriminal Jatim

KILAS KRIMINAL JATIM: Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Malang hingga Pembunuhan Sadis Pria di Tuban

Kasus bullying siswa SMPN 16 di Malang hingga pembunuhan sadis pria di Tuban hingga organ perut terburai.

Editor: Pipin Tri Anjani
worldofbuzz.com
(ILUSTRASI) KILAS KRIMINAL JATIM: Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Malang hingga Pembunuhan Sadis Pria di Tuban. 

Kilas Kriminal Jatim - Kasus bullying siswa SMPN 16 Malang hingga pembunuhan sadis pria di Tuban.

TRIBUNJATIM.COM - Berikut sekilas berita kriminal di Jawa Timur, Selasa (4/2/2020).

KILAS KRIMINAL JATIM: Siswi SD di Gresik Diculik hingga Buruh Trenggalek Edarkan Ribuan Pil Koplo

1. Viral, Kisah Siswa SMPN 16 Malang yang Dibully, Pelaku Ngaku Angkat dan Jatuhkan Korban ke Paving

MS (13) , siswa SMPN 16 Malang yang diduga korban pembullyan saat dijenguk Polresta Malang Kota
MS (13) , siswa SMPN 16 Malang yang diduga korban pembullyan saat dijenguk Polresta Malang Kota (Humas Polresta Malang Kota via Kompas.com)

Seorang siswa SMPN 16 Malang berinisial MS (13) diduga mengalami bullying atau perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya.

Kisah MS yang diduga dibully ini viral di media sosial.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Polresta Malang Kota, para terduga pelaku perundungan terhadap siswa SMPN 16 Kota Malang mengaku telah melakukan penganiayaan tersebut secara bersama sama.

"Kemarin pada Senin (3/2/2020), kita telah melakukan pemeriksaan tujuh murid terduga pelaku perundungan kepada korban. Dan dari hasil keterangan mereka, memang benar bahwa mereka telah bersama sama melakukan kekerasan," ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada awak media, Selasa (4/2/2020).

Ia menjelaskan bahwa para terduga pelaku perundungan ini mengaku bahwa mereka mengangkat korban secara bersama sama.

Lalu setelah diangkat, korban kemudian dijatuhkan ke lantai paving.

"Itu tindakan pertama dan tindakan yang kedua, korban diangkat oleh terduga pelaku di tempat yang berbeda. Setelah itu dijatuhkan di dekat pohon. Dan setelah jatuh itu, korban kemudian "distarter" oleh terduga pelaku ini," jelasnya.

Sehingga akibat kejadian itu, korban mengalami luka luka baik di punggung, tangan, dan kaki.

"Dan dari pengakuan para terduga pelaku ini, mereka melakukan hal itu karena hanya iseng saja. Tetapi meski begitu kita tetap telusuri fakta yang sebenarnya karena kondisi korban cukup parah," tambahnya.

Baca selengkapnya

WHO Patahkan 10 Mitos Tentang Virus Corona, dari Penyebaran hingga Keampuhan Vaksin Pneumonia

2. Penyuplai Sabu ke Mantan Kepala Desa di Sidoarjo yang Kalah Pilkades Berasal dari Lapas Porong

Penyuplai narkoba dan Didik Kuswanto mantan kepala desa yang gagal di Pilkades 2019 beralih menjadi pengedar narkoba di Gresik.
Penyuplai narkoba dan Didik Kuswanto mantan kepala desa yang gagal di Pilkades 2019 beralih menjadi pengedar narkoba di Gresik. (Dok. Satnarkoba Polres Gresik)

Peredaran narkoba di Gresik dan Sidoarjo terus dibongkar polisi.

Setelah menangkap mantan Kepala Desa di Sidoarjo yang menjadi budak narkoba.

Korps Bhayangkara kembali menangkap bandar yang menjadi penyuplai.

Dia adalah Hermanto alias Garong (31) warga Desa Wirobiting, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.

Garong tidak berkutik saat dibekuk anggota Satreskoba Polres Gresik di Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.

Mengenakan kemeja putih dan jaket abu-abu, Garong menyamar sebagai bandar sabu yang menyuplai mantan kepala desa di Jatikalang yang kalah saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun lalu, Didik Kuswanto.

Namanya 'dicokot' dan berhasil diringkus polisi.

"Garong nama panggilannya, merupakan kurir narkoba jaringan Lapas Porong, Sidoarjo," ujar Kasatreskoba Polres Gresik, Heri Kusnanto, Selasa (4/2/2020).

Tersangka yang merupakan ramatan SMP ini tersebut dijerat dengan pasal 114 ayat 1 Jo Pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Kasatreskoba Polres Gresik AKP Heri Kusnanto mengatakan, tersangka Hermanto sudah lama menjadi target operasi (TO) karena merupakan kurir jaringan Lapas Porong.

Baca selengkapnya

DETIK-DETIK Verrell Bramasta Kasih Surprise Ultah Buat Febby Rastanty, Beliin Kue dan Kado Spesial

3. Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Malang Berlanjut, Polresta Malang Kota Bakal Periksa Pihak Sekolah

MS (13) , siswa SMPN 16 Malang yang diduga korban pembullyan saat dijenguk Polresta Malang Kota
MS (13) , siswa SMPN 16 Malang yang diduga korban pembullyan saat dijenguk Polresta Malang Kota (Humas Polresta Malang Kota via Kompas.com)

Sudah 10 saksi telah diperiksa oleh pihak Polresta Malang Kota terkait kasus perundungan yang menimpa Seorang siswa SMPN 16 Malang berinisial MS (13).

Sebagaimana yang telah kita ketahui kisah MS yang diduga dibully viral di media sosial.

MS diduga mengalami bullying atau perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya.

Dari 10 saksi yang telah diperiksa itu ada tujuh saksi yang merupakan terduga pelaku perundungan.

Sedangkan, untuk tiga saksi lainnya merupakan saksi dari pihak pelapor, bibi dan paman korban.

"Dan saat ini kita akan segera melakukan pemeriksaan saksi dari pihak sekolah. Kita juga telah lakukan pemanggilan saksi dari pihak sekolah," Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada awak media, Selasa (4/2/2020).

Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan, bahwa pemeriksaan saksi pihak sekolah akan dilakukan secara bergiliran.

"Terlebih dahulu kita lakukan pemeriksaan kepada guru BK, kemudian guru guru yang lain. Setelah itu kepala sekolah juga akan kita periksa," tambahnya.

Sementara itu, hingga saat ini pihak Polresta Malang Kota sendiri juga terus melakukan pendampingan psikologis kepada korban.

Baca selengkapnya

Aksi Curi Motor Selalu Berbekal Bom Bondet & Kunci T, Antar 2 Pria Gresik Ini Jalani Sidang di PN

4. Pembunuhan Sadis Pria Tuban hingga Organ Perut Terburai, Polisi Kuak Fakta Lain di Tubuh Korban

Polisi melakukan olah TKP lokasi penemuan mayat dengan luka sadis, di Desa Manjung, Kecamatan Montong, Tuban, Senin (27/1/2020).
Polisi melakukan olah TKP lokasi penemuan mayat dengan luka sadis, di Desa Manjung, Kecamatan Montong, Tuban, Senin (27/1/2020). (ISTIMEWA)

Polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan sadis terhadap Suryani (57), warga Desa Manjung, Kecamatan Montong, Senin (27/1/2020).

Sebagaimana diketahui, pria tersebut ditemukan tewas tergeletak di dapur rumahnya oleh Mustofa pada pukul 03.30 WIB.

Mustofa ialah tak lain adik kandung korban.

Suryani mengalami luka sayatan benda tajam di leher dan perut sepanjang sekitar 9 cm, hingga mengakibatkan organ perutnya terburai.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, meninggalnya korban karena benda tajam yang mengenai leher dan mengiris trakea hingga menyebabkan kehabisan oksigen.

Selain sayatan benda tajam, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan lainnya atau akibat dari perlawanan ketika diserang.

"Fakta lain di tubuh korban selain sayatan benda tajam tidak ada, tidak ada luka lain," ujar Yoan dikonfirmasi perkembangan kasus tersebut, Selasa (4/2/2020).

Perwira pertama itu menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk menguak dugaan kasus pembunuhan sadis tersebut.

Dia belum bisa menyebutkan secara pasti jika Suryani merupakan korban pembunuhan.

Baca selengkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved