Pembunuhan Sadis Pria Tuban hingga Organ Perut Terburai, Polisi Kuak Fakta Lain di Tubuh Korban
Polisi hingga kini masih mendalami kasus dugaan pembunuhan sadis Suryani, warga Tuban yang tewas diduga dibunuh hingga organ perut terburai.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan sadis terhadap Suryani (57), warga Desa Manjung, Kecamatan Montong, Senin (27/1/2020).
Sebagaimana diketahui, pria tersebut ditemukan tewas tergeletak di dapur rumahnya oleh Mustofa pada pukul 03.30 WIB.
Mustofa ialah tak lain adik kandung korban.
• Misteri 9 Sapi Mati Mendadak di Situbondo, Warga Bingung, Tak Tahunya Ternak Kejang Langsung Ambruk
Suryani mengalami luka sayatan benda tajam di leher dan perut sepanjang sekitar 9 cm, hingga mengakibatkan organ perutnya terburai.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, meninggalnya korban karena benda tajam yang mengenai leher dan mengiris trakea hingga menyebabkan kehabisan oksigen.
Selain sayatan benda tajam, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan lainnya atau akibat dari perlawanan ketika diserang.
"Fakta lain di tubuh korban selain sayatan benda tajam tidak ada, tidak ada luka lain," ujar Yoan dikonfirmasi perkembangan kasus tersebut, Selasa (4/2/2020).
Perwira pertama itu menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk menguak dugaan kasus pembunuhan sadis tersebut.
Dia belum bisa menyebutkan secara pasti jika Suryani merupakan korban pembunuhan.
• Tragedi Pria NTT Datangi Selingkuhan Lalu Sembunyi di Bawah Ranjang, Endingnya Tewas, Tetap Nekat
Bukti-bukti dan hasil olah TKP harus dijadikan landasan untuk menyimpulkan perkara.
"Dugaannya memang korban pembunuhan, tapi kan belum bulat," katanya.
Di dekat lokasi korban tergeletak juga terdapat pisau.
"Kita masih dalami, terlebih Suryani punya riwayat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)," pungkasnya.
• Nasib Miris Anak-anak Janda Surabaya Tewas Bersimbah Darah, Risma Turun Tangan, Beri Tindakan Mulia
Penulis: M Sudarsono
Editor: Arie Noer Rachmawati