Kebakaran di Sidoarjo Tembus 169 Kasus Hingga Agustus 2025, Ada 39 Rumah Dilalap Si Jago Merah
Sepanjang tahun 2025 ini, terhitung sampai bulan Agustus, tercatat sudah terjadi 169 peristiwa. Dari jumlah itu, tercatat ada 39 rumah warga
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Terjadi 169 kejadian kebakaran, dengan 39 rumah warga menjadi korban.
- kebakaran tidak hanya menimpa rumah, tapi juga kios/warung (27 lokasi), pabrik/industri (13 peristiwa), sekolah (3 kasus), dan kendaraan bermotor (5 kejadian).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Peristiwa kebakaran di Kabupaten Sidoarjo terbilang cukup tinggi. Sepanjang tahun 2025 ini, terhitung sampai bulan Agustus, tercatat sudah terjadi 169 peristiwa kebakaran. Dari jumlah itu, tercatat ada 39 rumah warga yang menjadi korban.
Selain rumah warga, sejak Januari hingga Agustus 2025 kebakaran yang terjadi di Sidoarjojuga melanda sejumlah tempat usaha. Seperti kebakaran di kios dan warung yang terjadi di 27 lokasi, kemudian kebakaran pabrik atau tempat industri sebanyak 13 peristiwa, kebakaran sekolah ada 3 kasus, dan ada 5 peristiwa kebakaran kendaraan bermotor.
“Paling banyak adalah kebakaran di lahan kosong. Ada 82 peristiwa. Setelah itu disusul kebakaran lainnya, yang totalnya sepanjang Januari hingga Agustus kemarin ada 169 peristiwa,” kata Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Sidoarjo Mochammad Qodari.
Dari data yang ada di BPBD Sidoarjo, tercatat peristiwa kebakaran terbanyak pada bulan Juli dan Agustus. Sementara di awal tahun, angkanya relatif masih kecil.
“Penyebab kebakaran juga beragam. Untuk rumah dan bangunan industri, kebanyakan akibat konsleting listrik. Selain itu, penyebab lainnya adalah kelalaian dan sebagainya,” ujar Qodari.
Baca juga: Gara-gara Bakar Sampah, Dapur Rumah Warga Bondowoso Malah Ikut Terbakar
Disebutnya, BPBD Sidoarjo terus turun ke masyarakat untuk memberikan edukasi dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran. Melalui kegiatan blusukan-blusukan itu, diharapkan bisa mencegah atau memperkecil potensi terjadinya kebakaran.
“Hampir setiap minggu petugas BPBD keliling ke sejumlah desa untuk memberikan edukasi antisipasi kebakaran. Kita praktekan cara memadamkan api dan sebagainya, supaya masyarakat juga bisa melakukan penanganan dini jika terjadi kebakaran,” lanjutnya.
Di sisi lain, Bupati Sidoarjo Subandi juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan terjadinya kebakaran yang sudah memasuki musim kemarau. Upaya itu juga dilakukan untuk melakukan antisipasi, karena saat kemarau biasanya kerap terjadi kebakaran.
Sekarang ini, di Sidoarjo punya enam Pos Pemadam Kebakaran yang siap menangani jika terjadi kebakaran. Yakni Pos Damkar di Kecamatan Waru, Buduran, Sidoarjo, Candi, Porong dan Krian.
Tahun ini direncanakan Pemkab Sidoarjo juga membangun Pos Damkar Sukodono, lokasinya di bekas kantor kecamatan. Setelah terealisasi, berarti Sidoarjo bakal punya tujuh pos damkar.
Diharapkan, tahun berikutnya juga bisa terus bertambah. Karena dealnya memang setiap kecamatan ada Pos Damkar, karena wilayah Sidoarjo ini cukup padat penduduk dan juga banyak kawasan industri.
Jika Sidoarjo punya 18 kecamatan, artinya harus punya 18 pos damkar supaya lebih cepat melakukan penanganan ketika terjadi kebakaran
Target Juara Umum MTQ Jatim XXXI, Wali Kota Surabaya Siapkan Bonus Rp42 Juta Bagi Peraih Medali Emas |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam Potong di Jember Naik Pasca Maulid Nabi, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli |
![]() |
---|
150 Kg Tembakau Kehujanan saat Dijemur, Petani di Bondowoso Pasrah Merugi: Paling Laku Rp15 Ribu |
![]() |
---|
Wujudkan Mimpi Para Seniman, ISI Surakarta Resmi Dibuka di Banyuwangi |
![]() |
---|
Hakim Menangis Bacakan Vonis 20 Tahun Penjara Pembunuh Balita di Jombang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.