Misteri Sebab Jasad Pria Blitar Tewas Tertelungkup di Gunung Batok, Mulut Berbusa & Amunisi di Saku
Misteri Sebab Jasad Pria Blitar Tewas Tertelungkup di Gunung Batok, Mulut Berbusa & Amunisi di Saku.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Misteri Sebab Jasad Pria Blitar Tewas Tertelungkup di Gunung Batok, Mulut Berbusa & Amunisi di Saku
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sugianto (27), warga Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Blitar ditemukan tewas di lokasi wisata Rikmo, yang berada di puncak Gunung Batok, Minggu (9/2) siang.
Saat ditemukan, jasadnya terlungkup di atas tempat duduk yang terbuat dari bambu atau tepatnya di bawah gasebo.
Dugaannya, korban sempat berteduh di gasebo itu sebelum akhirnya ditemukan tewas. Meski mayatnya sudah dievakuasi, namun penyebab kematiannya belum diketahui.
Sebab, tak ditemukan penganiayaan atau kekerasan. Cuma ada yang aneh karena seperti ada bekas keluar busa di mulutnya.
• Angin Kencang yang Landa Kota Blitar Akibatkan 4 Rumah Tertimpa Pohon, Kerugian Capai Rp 87 Juta
• Polisi Razia Tempat Karoke di Blitar, Pengunjung Dicek Identitas dan Dites Urine
• Dilanda Angin Kencang, Pagar Tembok Unisba Blitar Roboh & Timpa 2 Mobil Terparkir Hingga Kaca Retak
Biasanya, mayat dengan kondisi seperti itu, karena over dosis. Namun, tak ditemukan benda mencurigakan, semacam obat-obatan, di saku pakaiannya atau di sekitar TKP.
Hanya, ditemukan selain dompet, yang berisi identitasnya, ponsel dan uang Rp 10.000, petugas juga menemukan beberapa amunisi di sakunya. Itu tak lain, amunisi senapan angin, yang biasa dipakai berburu. Sebab, korban diketahui punya kebiasaan berburu binatang ke hutan.
Kapolsek Kesamben Iptu Eko Sujoko mengatakan, memang keberadaan korban sampai berada di TKP, masih jadi tanya. Sebab, TKP penemuan mayat korban itu jarang dijangkau orang meski dulu pernah jadi tempat wisata.
Yakni, wisata alam Rikmo, yang berada di Dusun Krajan, Desa Tepas, Kecamatan Kesamben. Cuma, saat ini, wisata alam buatan anak muda-mudi desa setempat itu pelan-pelan sepi pengunjung karena tak terurus.
"Korban sampai berada di tempat yang jauh dari perkampunganitu, masih kami seliidiki. Apakah ia lagi berburu binatang atau ada tujuan lain, kami belum bisa memastikan," ungkap Eko.
Menurutnya, mayat korban ditemukan pertama kali oleh Nanang (40), pencari rumput yang tak lain warga dusun setempat. Itu ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat itu, Nanang sedang melintas namun langkahnya mendadak terhenti setelah melihat ada sepeda motor Yamaha Fiz R nopol AG 5498 KL, yang disandarkan di pohon. Namun, tak terlihat ada orang lain.
"Baru beberapa langkah kemudian, ia melihat ada orang seperti tertidur, dengan posisi tengkurap di bawah gasebo. Setelah dipanggil dan tak ada reaksi, ia berusaha membangunkan. Namun, tubuhnya sudah tak bergerak. Akhirnya, ia menghubungi warga lainnya," paparnya.
Menurut keterangan keluarganya, Suprobo, tambah Eko, korban sudah semalam tak pulang. Memang, Sabtu (7/2) sore, ia pamitan kalau akan bermain. Biasanya, kalau pergi seperti itu, ia sering berburu. Namun, senapan anginnya nggak dibawa.
"Dia itu sering berburu, mungkin untuk menghibur diri karena di rumah sendiri. Sebab, istrinya sudah tujuh tahun bekerja di luar negeri (Taiwan), dan tak pernah pulang," paparnya.