Kejanggalan Penemuan Mayat Pria di Gunung Batok, Polisi Soroti Amunisi di Saku, Tapi Mulut Berbusa
Misteri mayat dalam kondisi janggal di Gunung Batok menjadi pertanyaan besar polisi, ia ditemukan dengan kondisi membawa amunisi.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Sesosok mayat ditemukan dalam kondisi janggal oleh warga sekitar lokasi wisata Rikmo, yang berada di Puncak Gunung Batok, Minggu (9/2/2020) siang.
Identitas mayat di Gunung Batok tersebut adalah Sugianto (27), warga Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Blitar.
Penemuan mayat di Gunung Batok dalam posisi dan kondisi yang menurut polisi janggal.
Saat ditemukan, jasadnya terlungkup di atas tempat duduk yang terbuat dari bambu atau tepatnya di bawah gasebo.
Dugaannya, korban sempat berteduh di gasebo itu sebelum akhirnya ditemukan tewas.
• Siapa Abah Cijeungjing, Suami yang Viral Diantar Istri Nikah Lagi? Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Meski mayatnya sudah dievakuasi, namun penyebab kematiannya belum diketahui.
Sebab, tak ditemukan penganiayaan atau kekerasan.
Polisi menyoroti keanehan ada pada mulut korban yang seperti ada bekas keluar busa.
Biasanya, mayat dengan kondisi seperti itu, karena over dosis.
Namun, tak ditemukan benda mencurigakan, semacam obat-obatan, di saku pakaiannya atau di sekitar TKP.

Olah TKP polisi memberikan hasil sebagai berikut.
Polisi menemukan dompet, yang berisi identitasnya, ponsel dan uang Rp 10.000.
Petugas juga menemukan beberapa amunisi di saku nya.
Penemuan amunisi di sakunya adalah indikasi adanya senjata yang digunakan korban, dan kasus ini diselidiki lebih dalam oleh polisi.
Menurut keterangan polisi, itu tak lain, amunisi senapan angin, yang biasa dipakai berburu.
Sebab, korban diketahui punya kebiasaan berburu binatang ke hutan.
• Pulang Kerja, Pria Surabaya Kaget Lihat Istri Tewas & Lampu Padam di Kos, Anak Korban: Ada Om Masuk
Kematian Misterius
Kapolsek Kesamben Iptu Eko Sujoko mengatakan, memang keberadaan korban sampai berada di TKP, masih jadi tanya.
Sebab, TKP penemuan mayat korban itu jarang dijangkau orang meski dulu pernah jadi tempat wisata.
Yakni, wisata alam Rikmo, yang berada di Dusun Krajan, Desa Tepas, Kecamatan Kesamben.
Tetapi saat ini, wisata alam buatan anak muda-mudi desa setempat itu pelan-pelan sepi pengunjung karena tak terurus.
"Korban sampai berada di tempat yang jauh dari perkampunganitu, masih kami seliidiki."
"Apakah ia lagi berburu binatang atau ada tujuan lain, kami belum bisa memastikan," ungkap Eko.

Kronologi Penemuan
Eko juga mengungkap detik-detik saksi Nanag (40) menemukan mayat korban.
Jasad ditemukan pertama kali oleh Nanang (40), pencari rumput yang tak lain warga dusun setempat.
Itu ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat itu, Nanang sedang melintas namun langkahnya mendadak terhenti setelah melihat ada sepeda motor Yamaha Fiz R nopol AG 5498 KL, yang disandarkan di pohon.
Namun, tak terlihat ada orang lain.
"Baru beberapa langkah kemudian, ia melihat ada orang seperti tertidur, dengan posisi tengkurap di bawah gasebo."
"Setelah dipanggil dan tak ada reaksi, ia berusaha membangunkan."
"Namun, tubuhnya sudah tak bergerak. Akhirnya, ia menghubungi warga lainnya," paparnya.
• VIRAL Video Pernikahan Pasangan Tuna Rungu, Akad Nikah Pakai Bahasa Isyarat, Suasana Hening dan Haru
Sosok Korban dan Status Facebook
Menurut keterangan keluarganya, Suprobo, tambah Eko, korban sudah semalam tak pulang.
Memang, Sabtu (7/2) sore, ia pamitan kalau akan bermain.
Biasanya, kalau pergi seperti itu, ia sering berburu.
Namun, senapan anginnya nggak dibawa.

"Dia itu sering berburu, mungkin untuk menghibur diri karena di rumah sendiri."
"Sebab, istrinya sudah tujuh tahun bekerja di luar negeri (Taiwan), dan tak pernah pulang," paparnya.
Selama pamitan bermain itu, ia tak pulang.
Oleh Suprobo, malam itu sempat ditelepon, namun tak diangkat meski nada sambung.
Karena tak bisa dihubungi, Suprobo iseng dengan melihat facebook (FB) korban.
Rupanya, ia lagi di Gunung Batok.
Itu diketahui karena korban sempat mengunggah fotonya di FB, dengan sedang duduk di gasebo itun atau di tempat mayatnya ditemukan.
"Sebenarnya, ia (Suprobo) malam itu hendak menyusulnya dan mengajaknya pulang."
"Dari rumahnya memang berjarak sekitar 10 km ke TKP itu."
"Namun, karena hujan, akhirnya tak jadi."
"Sebab, kalau hujan, sepeda motor tak bisa menjangkau ke TKP. "
"Tak ada pesan apapun di FB-nya. Hanya menuliskan, kalau lagi di Gunung Batok," pungkasnya. (Imam Taufiq)
• Penyedia Kamar Kos Rp 20 Ribu Per Jam Cari Pasangan Bukan Suami Istri di Grup Facebook Tulungagung