Kisah Haru Petugas Medis di Wuhan Rela Botak hingga Pakai Popok Dewasa Tangani Pasien Virus Corona
Para perawat di China yang berambut panjang mencukur rambutnya & pakai popok dewasa untuk menangani pasien dan antisipasi penularan virus Corona.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Para pekerja kesehatan berjibaku menangani para pasien yang positif terinfeksi patogen mematikan itu, di tengah ribuan kasus yang muncul.
Berbagai video yang tidak bisa terkonfirmasi kebenarannya merebak di media sosial, menunjukkan suasana rumah sakit tempat pasien dirawat.
• VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Dalam laporan media setempat, tim medis yang kelelahan tetap mengenakan pakaian hazmat mereka untuk merawat pasien positif virus corona.
Mereka menuturkan, pakaian itu membutuhkan waktu lama untuk bisa dilepaskan ketika mereka harus pergi ke toilet untuk buang hajat.
Seorang dokter di Rumah Sakit Union Wuhan di Weibo mengatakan, mereka memakai popok untuk orang dewasa demi mempersingkat waktu.
• VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona
"Kami tahu bahwa pakaian perlindungan ini mungkin adalah hal terakhir yang kami pakai. Kami tak bisa membuang-buang waktu," ucapnya dilansir Daily Mirror Minggu (26/1/2020).
Dokter di China rela kerja 12 jam sehari
Demi teliti virus Corona, dokter di China rela kerja 12 jam sehari.
Dokter di China menghabiskan 12 jam sehari di laboratorium demi meneliti dan menemukan obat untuk virus Corona.
Rupanya hal tersebut membuat tangan sang dokter mengalami bengkak dan merah. Berikut kisahnya!
• Permintaan Masker Pasca Virus Corona Meningkat, Karyawan Pabrik Lembur, Harganya Melambung Tinggi
Seperti diketahui, petugas medis di China saat ini harus bekerja keras untuk menangani wabah virus Corona.
Dikutip dari Oriental Daily, dokter tersebut bernama Chen Jun, seorang wakil direktur departemen laboratorium di RS Paru Wuhan.
Ia telah bekerja selama 19 tahun di rumah sakit itu.
• Terkurung 19 Hari karena Virus Corona, Wanita di China Ini Punya Ide Pakai Mobil Remote Controlnya
Biasanya, Chen dan tim melakukan uji selama dua kali sehari.
Akan tetapi satu tes asam nukleat virus butuh waktu sekitar 6 jam.
Sehingga Chen harus bekerja selama 12 jam, bahkan ia masih bekerja ketika pukul 3 pagi.
Simak video selengkapnya: