Pemerintah Indonesia Disebut Ahli dari Harvard Tak Bisa Deteksi Virus Corona, Kemenkes Membantah
Pemerintah Indonesia disebut ahli dari Harvard tak bisa deteksi virus Corona, Kemenkes membantah.
Pemerintah Indonesia disebut ahli dari Harvard tak bisa deteksi virus Corona, Kemenkes membantah.
TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah Indonesia disebut ahli dari Harvard tak bisa deteksi virus Corona, Kemenkes langsung bantah.
Seorang ahli dari Universitas Harvard menyatakan bahwa kasus virus Corona kemungkinan tak terdeteksi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes langsung buka suara.
• Unair Miliki Alat Deteksi Virus Corona, Keakuratan 99%, Mohammad Nasih: Reagennya Sangat Spesifik
Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes, Siswanto, langsung memberi bantahan tentang tudingan ahli dari Harvard tersebut.
Siswanto mengatakan, penelitian yang dilakukan ahli Harvard tersebut hanya berdasarkan kalkulasi matematis dan belum bisa dipastikan kebenarannya.
• Nanie Darham Pemain Film Air Terjun Pengantin Ditangkap karena Narkoba, Jual Kokain ke Pengacara
"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel corona virus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2/2020), dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.
Siswanto menyebut, berdasarkan hitungan matematis tersebut, harusnya terdapat 6-7 kasus positif virus Corona di Indonesia.
Namun Siswanto menegaskan sampai hari ini, belum ada 1 kasus yang dinyatakan positif virus Corona berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes.
• Sosok Istri Ke-2 Abah Cijeungjing, Bukan Wanita Sembarangan, Bisnis Luar Negeri Tak Banyak yang Tahu
Dari 62 kasus, Kemenkes sudah melakukan uji laboratorium terhadap 59 kasus.
Tak satupun dari spesimen tersebut yang positif virus Corona.
Adapun 3 spesimen lainnya saat ini masih diteliti.
"Kalau diprediksi harusnya ada 6 kasus, ternyata sampai hari ini tidak ada, ya harusnya justru kita bersyukur."
"Kita sudah teliti dengan benar. Itu (penelitian ahli dari Harvard) hanya prediksi saja," kata dia.
• Abah Cijeungjing Viral Diantar Istri Nikah Lagi di Jombang, Sederet Pekerjaannya Tak Sembarangan
Diberitakan, jumlah kasus virus Corona Wuhan yang dilaporkan di Indonesia dan Thailand jauh dari perkiraan ilmuwan.
Karena jarak Indonesia dan Thailand dekat dengan Wuhan, China, peneliti memprediksi sebenarnya ada lebih banyak kasus infeksi virus Corona.
Hal ini pula yang membuat para ahli khawatir bahwa penyebaran virus Corona atau novel coronavirus tidak terdeteksi.
Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.
• Download Lagu MP3 DJ Te Molla Arnon feat Killua, Gudang DJ Remix Slow Bass Terbaru
Untuk diketahui, data per hari ini mencatat 910 orang meninggal dan 40.553 orang positif terinfeksi secara global.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi, Marc Lipsitch, dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang di-posting di medRxiv.
"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya, seperti dilansir VOA News, Jumat (7/2/2020).
• Download Lagu MP3 Ticky Tocky, Single di Album Terbaru Super Junior Bertajuk Timeless
Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus Corona dari Wuhan, China.
Hal ini dirasanya dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.
"Kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.
• Download Lagu MP3 Culametan Met Met versi DJ Remix, Viral Tik Tok Terbaru 2020
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul Ahli dari Harvard Sebut Pemerintah Indonesia Tak Bisa Deteksi virus Corona, Kemenkes Langsung Bantah.