Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Menetapkan Empat Tersangka Penyerangan di Bandung, Ada Pelaku Lain Yang Dikejar

Sebuah sepeda motor Suzuki Satria berlumuran darah yang telah mengering terparkir di depan Mapolres Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
david yohanes/surya
Empat tersangka pelemparan di Kecamatan Bandung yang memicu aksi massa. 

TRIBUNJATIM.COM,TULUNGAGUNG - Sebuah sepeda motor Suzuki Satria berlumuran darah yang telah mengering terparkir di depan Mapolres Tulungagung.

Darah kering terlihat layaknya kotoran, menempel pada bagian knalpot dan jok motor.

Sepeda motor sebelumnya dikendarai oleh korban fanani (42) dan M Soli (18), warga Desa, Wates Kroyo, Kecamatan Besuki.

Keduanya dihujani lemparan batu saat melintas di Jalan Raya Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Minggu (9/2/2020) pukul 18.00 WIB. Karena lemparan batu itulah, Soli mengalai luka dan mengucurkan darah.

Mereka terus melaju untuk menyelamatkan diri hingga ke wilayah Desa Suruhan Kidul. Namun karena tidak kuat, Soli minta berhenti dan dilarikan ke RS Muhammadiyah Bandung. Karena luka yang dialami parah, Soli dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

“Korban saat itu dalam perjalanan pulang dari GOR Lembupeteng, menyaksikan Karnaval SCTV,” terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia kepada Tribunjatim.com, Selasa (11/2/2020).

Berbekal laporan dari korban, polisi melakukan pengejaran. Ada belasan orang sempat ditangkap dan dimintai keterangan. Dari proses penyidikan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka.

“Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Karena kami masih terus kembangkan,” tegas EG Pandia saat konferensi pers kepada Tribunjatim.com.

Tiga tersangka itu adalah HK (25), FE (23) dan AR (20), semuanya berasal dari Desa Gandong, Kecamatan Bandung. Diakui EG Pandia, penyerangan ini berlatar bela

Berkas Kasus Penganiayaan Pilot Terhadap Pegawai Hotel Dikembalikan ke Penyidik Polrestabes Surabaya

Diminta Beber Kisah di Balik Lagu Dear Diary, Maia Ngegas Bahas Mulan Jameela, Judika-Anang Heboh

Nasib Malang Nenek 51 Tahun Ditiduri Pemuda, Sapaan di Kebun Semangka Berujung Tragedi, Dikira Gadis

kang perguruan silat. Saat itu korban mengenakan atribut sebuah perguruan silat.

“Korban ini sudah diidentifikasi oleh kelompok lain yang berseberangan. Saat ada kesempatan, mereka diserang,” sambung EG Pandia.

Korban ke-2

Selain itu orang itu, penyidik Satreskrim Polres Tulungagung juga menangkap FR (20), juga warga Desa Gandong.Sama seperti tiga rekannya, FR juga sudah berstatus tersangka. Di hari yang sama, FR dan kawan-kawannya melempar pasangan suami istri, Ade Wahyu (23) dan Bemby Rohmah (23) asal Desa/Kecamatan Watulimo, kabupaten Trenggalek.

Pasangan suami istri ini sebelumnya juga nonton pertunjukan musik di GOR Lembupeteng. Masih menurut EG Pandia, pasangan suami istri ini ada dalam rombongan dan dikawal polisi. Namun dalam perjalanan, motor yang mereka kendarai bannya bocor.

“Mereka keluar dari rombongan untuk menambalkan ban motornya yang bocor. Saat akan meneruskan perjalanan, mereka diserang dengan lemparan batu,” tutur EG Pandia.

Bemby yang ada di jok belakang kena lemparan baru di kepala hingga berdarah. Bukan itu saja, ia juga terjatuh dari motor dan membuat tangannya patah tulang. Polisi masih mengejar teman-teman FR yang ikut melakukan penyerangan.

Buntut dari penyerangan ini sempat terjadi aksi massa di depan Mapolsek Bandung, Minggu malam hingga Senin (11/2/2020) dini hari. Para pendekar dari satu perguruan dengan korban menuntut polisi lekas bergerak menangkap para pelaku. Kurang dari 24 jam, polisi menangkap para pelaku. (David Yohanes/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved