Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2026

Dinkes Kabupaten Kediri akan Perketat Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri akan memperketat proses pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tahun depan. Terutama lansia.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Dinkes Kabupaten Kediri
EVALUASI - Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Jemaah Haji Kabupaten Kediri Tahun 2025 yang digelar di Auditorium RS Simpang Lima Gumul Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini diikuti perwakilan Kementerian Agama, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Balai Kekarantinaan Kesehatan, serta seluruh puskesmas, rumah sakit rujukan, dan petugas kloter (KPIH). 

Poin Penting:

  • Dinkes Kabupaten Kediri akan memperketat proses pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji untuk tahun 2026.
  • Pasalnya, jumlah jemaah haji berusia di atas 60 tahun terus meningkat setiap tahunnya.
  • Dinas Kesehatan juga mewanti-wanti agar petugas pemeriksa lebih teliti dalam melakukan pencatatan data kesehatan jemaah.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dua warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji tahun 2025.

Faktor penyakit kronis menjadi penyebab utama.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri akan memperketat proses pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tahun depan.

Hal itu dibahas dalam Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Jemaah Haji Kabupaten Kediri Tahun 2025 yang digelar di Auditorium RS Simpang Lima Gumul Kediri, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini diikuti perwakilan Kementerian Agama, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Balai Kekarantinaan Kesehatan, serta seluruh puskesmas, rumah sakit rujukan, dan petugas kloter (KPIH).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Kediri, dr Bambang Triyono Putro menjelaskan, dari 1.028 jemaah haji asal Kediri yang berangkat tahun ini, dua orang meninggal dunia dan satu batal berangkat karena sakit.

"Dua jemaah meninggal akibat sepsis dengan riwayat diabetes, sedangkan satu orang gagal berangkat karena gagal ginjal stadium akhir," ungkap Bambang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/10/2025) pagi.

Temuan tersebut, kata Bambang, menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.

Pasalnya, jumlah jemaah haji berusia di atas 60 tahun terus meningkat setiap tahunnya.

Sehingga diperlukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan yang lebih ketat sebelum keberangkatan.

"Minggu ini, puskesmas sudah mulai melaksanakan pemeriksaan kesehatan tahap pertama bagi calon jemaah haji 2026. Pemeriksaan tetap dilakukan dua tahap medis dasar dan lanjutan dengan melibatkan rumah sakit rujukan," imbuhnya.

Baca juga: Bocoran Kuota Haji 2026 di Jawa Timur, Kanwil Kementerian Haji Segera Terbentuk

Dinas Kesehatan juga mewanti-wanti agar petugas pemeriksa lebih teliti dalam melakukan pencatatan data kesehatan jemaah di sistem Siskohatkes (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan) karena data tersebut menjadi acuan utama bagi tenaga kesehatan di kloter selama di Tanah Suci.

"Kalau datanya tidak akurat, tentu akan menyulitkan tim kesehatan di Arab Saudi ketika jemaah mengalami sakit," tambahnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved