Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Penyebut Pertama Virus Corona Kata Ustaz Abdul Somad, Bukan dari China: dalam Al Quran Tak Ada

Ustaz Abdul Somad mengungkap sosok yang menyebut soal virus Corona pertama kalinya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Kolase TribunNewsmaker/Instagram Ustadz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad ungkap penyebut virus Corona pertama kali. Siapa? 

TRIBUNJATIM.COM - Ustaz Abdul Somad mengungkap sosok yang menyebut soal virus Corona pertama kalinya.

Sosok itu dikatakannya bukan berasal dari China.

Lantas, siapakah sosok tersebut?

Simak beritanya berikut ini.

Panggilan Lain Maia Estianty ke Ahmad Dhani Ditertawai, Istri Irwan Ngegas Balas Ucapan Ubay Nidji

Seperti dkethui, Li Wenliang adalah dokter di Wuhan, China, diyakini menjadi orang pertama yang menemukan adanya virus Corona jenis baru pada Desember 2019.

Ia mengungkapkan, ada 7 kasus pasien yang memiliki gejala seperti Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada tahun 2002-2003.

Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan ini sempat menyampaikan hal tersebut ke rekannya.

Namun ia justru dilaporkan telah membuat komentar palsu dan telah mengganggu ketenteraman sosial.

VIRAL VIDEO Gerombolan Murid SD Santai Merokok di Depan Umum, Aksi Ramai Protes, Orang Dewasa Acuh

Dilansir dari Banjarmasin Post (grup TribunJatim.com), polisi pun meminta Li Wenliang menandatangani surat.

Polisi juga mengancam akan menangkap Li Wenliang apabila sang dokter tetap melanjutkan memberikan keterangan yang dianggap meresahkan itu.

Setelah itu, Li Wenliang kembali bekerja dan menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma.

Nahasnya, Li Wenliang tidak menyadari jika pasien yang dirawatnya mengidap virus Corona.

Penularan pun terjadi antar-manusia.

Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus Corona dapat menular melalui udara.

Balasan Maia Estianty Disebut Wanita Mahal, Netizen Bahas Irwan, Annisa Pohan Sampai Ikut Komentar

Keesokan harinya, seperti dilansir Kompas.com, Li Wenliang mulai mengalami gejala batuk-batuk.

Orang tuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus Corona.

Li Wenliang sudah menjalani beberapa tes, namun semuanya menunjukkan hasil negatif hingga keluar pemeriksaan terbaru yang menyebutkan bahwa ia positif terkena virus Corona.

Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan, Li Wenliang menceritakan kisahnya di atas tempat tidur.

Maia Estianty Ucap Maaf saat Nama Mulan Istri Dhani Disebut, Komentar Pedas Dibalas, Banjir Reaksi

Berita kematiannya pun santer terdengar, tetapi Rumah Sakit Pusat Wuhan membantah laporan tersebut.

Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020), pukul 02.58 waktu setempat.

Meski Li Wenliang menemukan pertama kali adanya virus Corona, ternyata ada orang lain yang sudah pernah menyebut penyakit mematikan ini sebelumnya.

Balasan Dul Jaelani Lihat Pesan Tak Biasa Maia Estianty ke Anak Mulan-Dhani, Ditulis Berulang Kali

Hal itu disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya di Malaysia beberapa waktu lalu.

Ustaz Abdul Somad mengatakan, orang pertama yang menyebut virus Corona ini adalah seorang ulama dari Yaman.

Namanya Al Habib Abu Bakar Masyhur al Adni.

Dirinya mencantumkan virus Corona dalam buku yang ditulisnya sekitar 5 sampai 10 tahun yang lalu, menurut Ustaz Abdul Somad.

"Dia sebut di situ, nama virus yang belum ada pada zaman sebelumnya. Dia menulis di situ, humma al Quuruna. Kalau dalam Al Quran tidak ada," kata Ustaz Abdul Somad, dikutip TribunJatim.com, Rabu (12/2/2020).

Tanggapan Kemenkes soal Tak Adanya Virus Corona di Indonesia, Buktikan 59 Sampel Negatif

Wabah virus Corona sudah menjangkit lebih dari 42.000 korban di dunia.

Bahkan virus Corona telah menewaskan lebih dari seribu orang.

Indonesia sendiri sempat diragukan karena di antara negara-negara tetangga, belum ditemukan adanya kasus coronavirus.

Benarkah Virus Corona Sudah Ada di Indonesia? Menkes Tanggapi Ketakutan Harvard, Kita Sudah Teliti

Nyatanya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan telah memeriksa 59 sampel dugaan penularan virus Corona.

Pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari berbagai daerah hingga Minggu (9/2/2020).

Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus Corona.

Namun masih ada 3 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan.

"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif."

"Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020), melansir Kompas.com (grup TribunJatim.com).

Ustaz Abdul Somad Ungkap Orang yang Pertama Kali Sebut Virus Corona, Bukan Berasal dari China?

Ketiga sampel yang belum terdeteksi, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.

Jika ditotal Kemenkes telah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan penularan virus Corona dari berbagai daerah di Indonesia.

Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) dalam memeriksa sampel.

Sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).

"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.

Ustaz Abdul Somad Ungkap Sosok yang Pertama Kali Sebut Virus Corona, Bukan Dokter Li Wenliang?

Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang.

Sampel akan diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu.

Seperti influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.

"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik."

"Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," katanya.

Nasib Baru Pernikahan 12 Hari yang Viral, Sulit Bercerai, Kondisi Kejiwaan NM Terkuak, Kian Pilu

"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini."

"Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.

Rangkaian proses yang sudah sesuai standar WHO, lanjut Yuri, sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak yang meragukan kemampuan pemeriksaan oleh Kemenkes.

"Terkait dengan banyaknya pertanyaan mengapa sampai saat ini tak ada konfirmasi positif penularan virus Corona di Indonesia ? Perlu dipahami memeriksa virus tidak sama dengan meriksa golongan darah," ucap Yuri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved