Tanggapan Kemenkes Soal Kabar Warga China Positif Virus Corona Setelah Kunjungi Bali
Beredar kabar warga China positif virus Corona setelah kunjungi Bali, ini tanggapan Kemenkes.
Beredar kabar warga China positif virus Corona setelah kunjungi Bali, ini tanggapan Kemenkes.
TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona yang disebut berasal dari Wuhan, China masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia hingga saat ini.
Sudah banyak negara yang terdampak virus Corona, termasuk beberapa negara di Asia Tenggara.
Indonesia merupakan negara yang dilaporkan belum terdampak virus Corona hingga saat ini.
Di negara Indonesia sendiri Pemerintah telah mengatur segala bentuk pencegahan virus agar tak menginfeksi masyarakat.
• Rahasia Hidup Orang-orang China yang Kebal dari Virus Corona, Darahnya Beda, Ilmuwan Sampai Kaget
Dan hingga kini belum ada satupun orang Indonesia yang disebut terinfeksi virus Corona.
Namun diberitakan baru-baru ini seorang warga negara China dikabarkan telah dinyatakan positif mengidap virus Corona Wuhan atau Covid-19 juga disebut telah mengunjungi Bali akhir bulan lalu.
Dilansir dari Kompas.com, informasi itu disebut berasal dari otoritas provinsi Anhui, China dan dimuat dalam unggahan resmi administrasi Anhui di Weibo pada Kamis (6/2/2020).
Unggahan tersebut menuturkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Huainan melaporkan mengenai seorang pasien bernama Jin yang ditemukan telah terinfeksi virus Corona pada hari Rabu (5/2/2020).
Jin disebut telah terbang menggunakan Lion Air JT2618 dari Wuhan ke Bali pada 22 Januari 2020, berlibur selama hampir seminggu di Bali, dan kembali ke Shanghai pada 28 Januari 2020.
Terkait kabar ini, Kompas.com (grup TribunJatim.com) menghubungi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anung Sugihantono.
• 3 Alasan Kemungkinan Wabah Virus Corona Bisa Berakhir Diungkap Ahli, Menghilang dengan Sendirinya?
Anung menyatakan bahwa hingga saat ini, Kemenkes belum mendapat konfirmasi dari The National IHR Focal Points (NFP) China terkait persoalan ini.
"Secara formal NFP IHR China belum menotifikasi," kata Anung kepada Kompas.com (grup TribunJatim.com) via pesan singkat, Rabu (12/2/2020).
Pada prinsipnya, terkait orang yang suspect atau hanya terduga terinfeksi Covid-19, dengan faktor risiko perjalanan dari dan ke Wuhan, akan ada komunikasi atau laporan antar-negara.
"Kalau benar yang memberitahu antar-negara adalah NFP IHR-nya, bukan media," tegasnya.
Selain itu, hingga artikel ini diterbitkan dan dari konfirmasi lanjutan dari Anung pada Kamis (13/2/2020), tidak ada pasien, baik itu warga negara asing dan warga negara Indonesia, yang positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia.
"Di Indonesia enggak ada pasien Covid-19," ujarnya.
• Sosok Penyebut Pertama Virus Corona Kata Ustaz Abdul Somad, Bukan dari China: dalam Al Quran Tak Ada
Kemenkes Buktikan 59 Sampel Negatif
Wabah virus Corona sudah menjangkit lebih dari 42.000 korban di dunia.
Bahkan virus Corona telah menewaskan lebih dari seribu orang.
Indonesia sendiri sempat diragukan karena di antara negara-negara tetangga, belum ditemukan adanya kasus Coronavirus.
Nyatanya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan telah memeriksa 59 sampel dugaan penularan virus Corona.
Pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari berbagai daerah hingga Minggu (9/2/2020).
Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus Corona.
Namun masih ada 3 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan.
• Penyakit Misterius Muncul di Tengah Wabah Virus Corona, 15 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif."
"Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020), melansir Kompas.com (grup TribunJatim.com).
Ketiga sampel yang belum terdeteksi, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.
Jika ditotal Kemenkes telah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan penularan virus Corona dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) dalam memeriksa sampel.
Sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).
"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.
• VIRAL Video Tik Tok Pemuda di Wuhan, Ungkap Hal Paling Menakutkan Selama Wabah Virus Corona
Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang.
Sampel akan diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu.
Seperti influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.
"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik."
"Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," katanya.
"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini."
"Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.
Rangkaian proses yang sudah sesuai standar WHO, lanjut Yuri, sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak yang meragukan kemampuan pemeriksaan oleh Kemenkes.
"Terkait dengan banyaknya pertanyaan mengapa sampai saat ini tak ada konfirmasi positif penularan virus Corona di Indonesia ? Perlu dipahami memeriksa virus tidak sama dengan meriksa golongan darah," ucap Yuri. (Inza Maliana/Tribunnews.com).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Warga China Positif Corona Usai Kunjungi Bali, Ini Kata Kemenkes"