Bayar Uang SPP Kini Bisa Pakai GoPay, Pembayaran Keperluan Pendidikan Dilakukan Lewat Fitur GoBills
Para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler dengan GoPay.
Ujian Nasional Diganti
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengumumkan program Merdeka Belajar.
Satu di antara titik fokus program tersebut ialah penghapusan Ujian Nasional (UN).
Lebih tepatnya, Ujian Nasional diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga menyampaikan pola ujian asesmen kompentensi minimum dan survei karakter.
Ia mengungkapkan asesmen kompetensi minimum fokus pada pengetahuan siswa mengenai literasi.
"Contohnya literasi; dengan cara kemampuan kompetensi dasar. Gimana mereka dilihat kemampuan penalaran dan analisis situasi di sekitarnya," kata Erlangga dalam Diskusi Polemik tentang 'Merdeka Belajar Merdeka UN' di Hotel Ibis Jakarta Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019), dikutip Tribunnews.com (grup TribunJatim.com).
• Rangkuman Informasi Cara Daftar SNMPTN 2020, Pilih PTN dan Program Studi hingga Tahapan Seleksi
Selain literasi, peserta didik juga diuji kemampuan numerasinya.
Kemampuan numerasi di sini bukan seperti soal matematika umumnya, melainkan lebih ke arah kemampuan logika dan kuantitatif.
"Numerasi misalnya soal matematika. Itu kan ilmu penting ilmu logika tapi tidak lagi seperti sekarang bagaimana kecenderungan menghafal atau sifatnya mengambil jalan pintas tapi bagaimana bisa menganalisis berbagai macam hal logika dan kuantitatif di sekitar kita. Dan anak- anak peserta didik diassest tentang kemampuan mereka nalar dan analisa," kata Erlangga.
Selain itu, metode penilaian juga akan dilengkapi dengan survei karakter peserta didik.
Menurut Ade Erlangga, survei tersebut penting agar peserta didik memiliki akhlak yang mulia.
"Survei karakter karena itu penting sebagai tujuan pendidikan untuk brakhlak mulia, berbudi pekerti yang bagus. Gimana anak-anak itu diassest sikap gotong royong, atau sering bullying, kemampuan mereka menghormati orang tua. Jadi karakter itu penting untuk diassets," ungkap dia.
Ia menambahkan, asesmen akan dimulai sejak pertengahan tahun masa studi peserta didik. Hal itu pun berlaku pada jenjang SD, SMP hingga SMA.
"Asesment dilakukan di tengah-tengah kelas 4 8 dan 11 supaya bisa dilakukan perubahan kalau ada kurang pas dari mereka. Jadi bukan lagi sebagai standar kelulusan tapi pemetaan kondisi sekolah," pungkas Erlangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Kenyataan, Kini Bayar Uang SPP Bisa Pakai GoPay"