Cerita Haru 2 Mahasiswa Pamekasan Selepas Karantina di Natuna, Tak Menyangka Bareng Keluarga Lagi
Perasaan Ilham Tri Kusnadi (21) dan adiknya Tika Putri Laksmi (20) campur aduk, antara senang dan terharu. Ia bisa bertemu keluarganya lagi.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.CO, PMAEKASAN - Perasaan Ilham Tri Kusnadi (21) dan adiknya Tika Putri Laksmi (20) campur aduk, antara senang dan terharu.
Mereka adalah mahasiswa Kedokteran Hubei University of Science and Technology China.
Kedua mahasiswa ini baru saja pulang ke kampung halamannya di Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan setelah menjalani karantina virus Corona di Natuna.
• Pengakuan Profesor Harvard, Dugaan 5 Kasus Virus Corona Indonesia, Terkuak Penemuan Mengejutkan Lain
Tika, panggilan Tika Putri Laksmi, mengaku rasa senang itu lantaran tak menyangka ia dan kakaknya bisa pulang ke Pamekasan bertemu orang tuanya, Herman Kusnadi dan Susmaningsih.
Ia bisa bertemu keluarganya dalam keadaan selamat dan dinyatakan bebas dari virus Corona yang dibuktikan surat keterangan sehat oleh dinas kesehatan.
Sejak, Sabtu (15/2/2020), ketika hendak meninggalkan lokasi observasi di Natuna, seluruh 238 orang, termasuk dirinya sudah tidak lagi mengenakan masker.
“Saya terharu karena sudah bisa bertemu kembali dengan ayah dan mama, serta saudara di sini. Saya bersyukur kepada Allah, terbebas dari penyakit yang mematikan itu,” ungkap Tika saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya, Minggu (16/2/2020) malam.
Sementara orang tua Tika yang mendengar dirinya kini merasa senang berada di samping ayah ibunya hanya tersenyum.
Seperti ikut merasakan kegembiraan, seperti yang dialami kedua anaknya.
Tika, alumnus SMA 2 Pamekasan mengatakan, untuk perkulihanan sebenarnya, sudah dimulai Senin (17/2/2020).
Namun karena kondisi di China masih belum memungkinkan untuk masa perkuliahan, pihak kampus meminta kepada mahasiswanya mengikuti kuliah online.
“Sampai kapan kuliah online ini kami kami ikuti, belum tahu pasti. Menunggu pengumuman dari kampus,” kata Tika.
• Sampai Sekarang Indonesia Masih “Kebal Virus Corona, Politisi PAN Bersyukur: Tapi Harus Hati-hati
Sementara itu, Ilham Tri Kusnadi menceritakan, ada perasaan takut dan gelisah ketika masih berada di apartemen di kota Xianning, China.
Sebab tidak boleh ke luar, sementara persediaan makanan dan minuman menipis, tetapi mujur dapat bantuan uang dari pemerintah lewat KBRI.
Diakui, walau sekarang di China dilanda virus Corona, namun dirinya tetap akan kuliah di China.
Pasalnya sudah telanjur senang dan menikmati suasana kuliah di sana, walau dalam proses perkuliahannya di sana ketat dan disiplin.
Jika terlambat 5 menit, masuk kuliah, maka dianggap tidak masuk tanpa izin.
Apabila terlambat sampai berapa kali, dianggap drop out (DO) atau dikeluarkan dari kampus.
• Jejak Terakhir Chen Jurnalis China yang Hilang, Rekam Tumpukan Mayat Korban Corona, Ibu Minta Tolong
Diakui, selama berada di apartemen banyak berita yang mengungkapkan ganasnya virus Corona dan jumlah korban yang terjangkit, serta foto-foto korban yang berjatuhan dan bergelimpangan di jalan.
Saat itu, ia tidak langsung percaya dengan semuanya itu.
Ia melihat lebih dulu, sumber beritanya dari mana. Kendati, berita itu sudah menyebar ke luar, hingga ke Indonesia.
“Kami yang di China yang tahu langsung kondisi di sana saat itu. Sementara orang-orang di luar, hanya bisa berkomentar dan menyatakan ini dan itu, tanpa tahu persis keadaan sebenarnya di sana. Bahkan, termasuk foto bergelimpangannya korban di jalan,"
"Orang yang terkena Corona pasti demam. Tetapi, tidak semua yang demam itu Corona. Ini yang perlu diketahui, agar tidak gampang memvonis orang yang demam, dikatakan korona,"
"Seperti foto-foto orang jatuh dan bergelimpangan di jalan, ada yang tidak ada kaitannya dengan Corona dan kejadiannya sudah beberapa tahun lalu. Dan sebagian memang ada yang percaya, karena mereka memang tidak tahu yang sebenarnya,” kata Ilham.
• Risma Siap Terima Kedatangan Warganya Pasca Karantina Coronavirus di Natuna, Bakal Tetap Pantau
Dikatakan, virus Corona itu terjadi Desember 2019, namun booming pada Januari 2020.
Akhir-akhir ini pemerintah China tidak membolehkan warganya ke luar dari China.
Jika ada yang nekat, maka di Bandara lebih dulu harus melewati termo scanner untuk mendeteksi suhu tubuh yang melebihi 30 derajat celcius, dilarang ke luar China.
Dikatakan, ketika melewati bandara di China, terdapat tiga mahasiswa yang terpaksa tinggal tidak bisa pulang ke Indonesia.
Sebab ketiganya itu waktu melewati termo scanner, memakai baju tebal sehingga suhu tubuhnya naik melebihi ambang batas dan tertahan di bandara.
Kemudian ketiganya menjalani tes hingga lima kali, dinyatakan negatif tidak terinveksi virus Corona.
• Gambar Virus Corona Wuhan atau Covid-19 Dirilis untuk Pertama Kalinya, Begini Potret Sebenarnya
Tetapi karena pesawatnya sudah didesak untuk segera terbang, maka ketiganya ditinggal dan disarankan kembali ke kampus di China.
Dijelaskan, selama di Natuna dibuat senang dan gembira.
Ketika sudah tiba waktunya untuk pulang ke kampung halaman masing-masing, perasaannya sedikit sedih lantaran akan berpisah dengan mereka (warga yang diobservasi di Natuna.Red).
Sebab, walau di Natuna hanya berlangsung 14 hari, tapi rasa persaudaraan sudah akrab.
“Ya, karena di sana, makan ambil nasinya barengan, main bersama dan mau antre mandi bareng,” papar Ilham.
Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Arie Noer Rachmawati