Ratusan Warga Korban Banjir di Tanggulangin Mulai Terserang Penyakit, Gatal-gatal & ISPA Terbanyak
Ratusan warga korban banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo mulai terserang penyakit.
Penulis: M Taufik | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Ratusan warga korban banjir di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo mulai terserang penyakit.
Maklum, banjir yang merendam dua desa itu sudah berlangsung lama.
Sekitar dua bulan, tak kunjung surut.
• Tragedi Wanita Magetan Meninggal H-5 Menikah, Tunangan Sebar Undangan Sehari Sebelumnya, Banjir Duka
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, terhitung sudah ada sekitar 287 warga terkena penyakit.
"Paling banyak adalah gatal-gatal di kaki dan ISPA atau penyakit pernapasan," kata dokter Syaf di lokasi banjir, Senin (17/2/2020).
Gatal di kaki terbilang agak lama pengobatannya karena kondisi banjir masih terjadi di sana.
Ketika berobat, warga diberi salep.
Nah, tapi kena air lagi karena rumah dan kampungnya terendam banjir.
"Sehingga cukup lama pengobatannya. Habis dikasih salep, pulang kena air lagi," sebut dia.
• Kota Malang Diguyur Hujan Deras 2 Jam Lebih, 21 Rumah Warga Sukun Terendam Banjir Setinggi 1 Meter
Penyakit lain yang sedang diwaspadai adalah demam berdarah dan penyakit akibat nyamuk.
Namun sejauh ini belum ada karena air masih terus bergerak.
"Potensi nyamuk itu kan di air yang diam. Ini airnya terus bergerak," sambung Syaf.
• 3 Kecamatan di Kota Madiun Diguyur Hujan Deras Selama 5 Jam, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
Yang diwanti-wanti kepada warga dan terus diantisipasi, warga yang gatal agar tidak menggaruk lukanya.
Khawatirnya gatal yang digaruk mengakibatkan luka terbuka, kemudian rawan kemasukan bakteri.
Dalam upayanya, Dinkes susah mendirikan posko kesehatan di lokasi banjir.
• Tersisa 1 Botol, Rebutan Cairan Pencegah Virus Corona Berujung Brutal, Nenek & Bocah Ditusuk Orang
Serta ada mobil keliling untuk menjemput warga yang butuh pelayanan kesehatan.
"Di mobil juga ada empat petugas kesehatan. Mereka melayani secara mobile," ujar dia.
• Penyakit Misterius Lebih Mematikan dari Virus Corona Muncul di Nigeria, Membunuh dalam Waktu 48 Jam
Sejauh ini obat-obatan dan perlengkapan medis dirasa masih mencukupi.
Semua stok aman, untuk memberi pelayanan kepada warga korban banjir di dua desa tersebut.
• Mahasiswi Asal Lamongan Blak-blakan Soal Kehidupannya di Wuhan, Terpaksa Mendekam di Kampus 10 Hari
Penulis: M Taufik
Editor: Arie Noer Rachmawati