Berlomba-lomba Donasi untuk Virus Corona, Nenek 80 Tahun Ini Sumbangkan Uang Pensiunnya Lewat Polisi
Guo Shuying, nenek (80) yang hidup sendirian setelah kepergian sang suami ingin mendonasikan uang pensiunnya sebesar 50,000 Yuan untuk virus Corona.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona mungkin menimbulkan kepanikan bagi sebagian besar orang.
Virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini menyebabkan keresahan bagi publik, khususnya warga China sendiri.
Namun di balik kekhawatiran yang dirasakan oleh warga China dan sekitarnya pasca pemberitaan virus Corona, ternyata masih ada tangan-tangan baik yang mau menyalurkan bantuan.
• Pejabat Korut Terinfeksi Virus Corona Malah ke Pemandian Umum, Ditembak setelah Tinggalkan Karantina
Bantuan kali ini berasal dari beberapa warga di China yang berasal dari berbagai usia.
Dikutip TribunJatim.com dari kanal YouTube New China TV, seorang nenek memberikan donasinya kepada polisi.
"Kamu di sini untuk berdonasi?" tanya polisi kepada nenek.
"Bolehkah aku bertanya berapa usia Anda?" imbuh polisi.
"Saya 80 tahun," ujar sang nenek.
"Berapa banyak uang yang akan Anda donasikan?" tanya polisi kembali.
"50,000 yuan," tutur nenek.
• Pengakuan Profesor Harvard, Dugaan 5 Kasus Virus Corona Indonesia, Terkuak Penemuan Mengejutkan Lain
"Ini jumlah uang yang banyak. Terima kasih." kata polisi.
Seorang nenek berusia 80 tahun tersebut ingin mendonasikan sejumlah uang untuk korban virus Corona.
Perempuan paruh baya itu terlihat menyerahkan sertifikat deposit miliknya kepada petugas kepolisian namun ditolak.
Nenek itu diketahui bernama Guo Shuying.
Guo Shuying hidup sendirian setelah kepergian sang suami, dan uang yang akan ia donasikan merupakan uang pensiunnya.
• Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster
Dua sosok ini juga ikut mendonasikan pendapatannya untuk virus Corona

Kejadian menarik lainnya di balik pemberitaan virus Corona kali ini datang dari niat tulus beberapa orang.
Mereka mendonasikan pendapatannya untuk dokter dan perawat atau petugas lainnya yang sudah bekerja untuk virus Corona.
Tidak hanya kisah nenek di atas, namun bantuan juga datang dari bapak pekerja di bagian sanitasi dan siswa berikut ini.
Dilansir TribunJatim.com dari kanal YouTube South China Morning Post, 6 Februari 2020, seorang bapak pekerja di bagian sanitasi (68) ini tiba-tiba meletakkan kertas beserta uang sebesar 16,000 yuan atau setara 1,710 US dollar.
• VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Kertas tersebut ternyata merupakan sebuah surat lengkap dengan uang yang ia letakkan di kantor polisi.
Tujuan sang bapak itu adalah ternyata sebagai bentuk rasa terimakasihnya kepada para petugas di barisan depan untuk melawan virus Corona.
Secarik kertas tersebut berisi tulisan sebagai berikut:
"Mendesak, tolong kirimkan uang ini ke pusat kota Wuhan di bagian pekerja yang sedang menangani kasus virus Corona, sebagai bentuk untuk menyemangati pekerja disana, dan rasa terimakasih saya karena keberanian mereka, anggaplah ini sebagai bentuk apresiasi saya untuk mereka semua," isi surat tersebut.
Surat itu berasal dari bapak pekerja di bagian sanitasi di wilayah Donggang.
Seusai meletakkan surat dan uang itu di kantor polisi, bapak pekerja tersebut lalu meninggalkan kantor polisi.
Setelah ditelusuri, ternyata bapak tadi dalam sebulan hanya berpendapatan 600 yuan atau setara 85 US dollar per bulannya.
• VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona
Namun, saat ia mendengar kabar tentang para pekerja untuk virus Corona, ia memutuskan untuk mendonasikan penghasilannya.
Bapak pekerja itu tidak sendiri, seorang 'pahlawan' lain yang serupa datang dari seorang siswa laki-laki yang meninggalkan surat dan uang sebesar 1,000 yuan atau setara 140 US dollar di rumah sakit.
Tidak hanya itu, sebelum meninggalkan rumah sakit, siswa laki-laki tersebut memberikan penghormatan sebagai bentuk apresiasinya kepada petugas.

Korban meninggal akibat penyebaran wabah virus Corona jenis baru yang kini dikenal dengan Covid-19 terus bertambah setiap harinya.
South China Morning Post memberitakan, total korban meninggal akibat penyebaran virus Corona mencapai 1.383 orang dengan 64.443 orang terinfeksi dari seluruh dunia hingga Jumat (14/2/2020) siang.
Kasus-kasus kematian tidak hanya dari China, tapi mulai muncul di luar China.
Dari China yang meninggal akibat virus Corona mencapai 1.380 orang.
Sedangkan dari Hong Kong, Filipina, dan Jepang masing-masing satu orang.
Kasus kematian terbaru berasal dari Jepang. Hal ini seperti diberitakan SCMP (13/2/2020).
• Terkurung 19 Hari karena Virus Corona, Wanita di China Ini Punya Ide Pakai Mobil Remote Controlnya
Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan, pasien tersebut merupakan wanita berusia sekitar 80 tahun yang tinggal di prefektur Kanagawa.
Di Wuhan, ibu kota Hubei dilaporkan lebih dari 3.900 kasus baru dan 88 kematian pada hari Jumat (14/2/2020).
Kasus baru yang dilaporkan dari Provinsi Hubei adalah 4.823 kasus.
Sedangkan kematian baru yang dilaporkan adalah 116 orang.
Di Amerika, Centers for Disease Control (CDC) mengonfirmasi pada Kamis (12/2/2020), penyakit ini dapat ditularkan oleh pembawa yang tidak menunjukkan gejala.
Angka sebenarnya mungkin lebih banyak
Kriteria diagnostik diperluas, yaitu diagnosis berdasarkan analisis gejala dianggap sebagai kasus yang dikonfirmasi.
Dimasukkannya diagnosis klinis dalam hitungan resmi menyebabkan lonjakan dramatis dalam kasus dan kematian yang dikonfirmasi.
Muncul kecurigaan bahwa jumlah sebenarnya dari kasus itu jauh melampaui angka remi beberapa minggu terakhir.
Rincian jumlah korban dan negara
Berdasarkan data SCMP ada 6.766 pasien yang telah disembuhkan.
Berikut ini rincian jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 dan negaranya menurut SCMP:
1. China (Termasuk Hong Kong dan Makau): 63.907 kasus
2. Singapura: 58 kasus
3. Thailand: 33 kasus
4. Korea Selatan: 33 kasu
5. Jepang: 254 kasus
6. Malaysia: 19 kasus
7. Taiwan: 18 kasus
8. Jerman: 16 kasus
9. Vietnam: 16 kasus
10. Australia: 15 kasus
11. Amerika: 15 kasus
12. Perancis: 11 kasus
13. Inggris: 9 kasus
14. Uni Emirat Arab: 8 kasus
15. Kanada: 7 kasus
16. Italia: 3 kasus
17. Filipina: 3 kasus
18. India: 3 kasus
19. Rusia: 2 kasus
20. Spanyol: 2 kasus
21. Nepal: 1 kasus
22. Kamboja: 1 kasus
23. Belgia: 1 kasus
24. Finlandia: 1 kasus
25. Swedia: 1 kasus
26. Sri Lanka: 1 kasus
(Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Terbaru Virus Corona: 1.383 Meninggal, 64.443 Orang Terinfeksi"