Wabah Virus Corona Mendunia
China Disebut Temukan Obat Virus Corona Bernama Chloroquine Phosphate
China akhirnya temukan obat virus Corona, jenisnya sama dengan obat antimalaria yang ada di Indonesia
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
Mereka menemukan sebuah obat yang dirasa cukup efektif untuk menangkal virus Corona.
• UPDATE Total Pasien Positif Virus Corona Naik Jadi 172, 6 dari Pemeriksaan Universitas Airlangga
• Dulu Viral Bule Cantik Nikahi Pria Muntilan, Kini Gaya Pakaian Si Bule Berubah, Foto Makin Romantis
Obat itu bernama Chloroquine Phosphate
Berdasarkan hasil uji klinis, telah dikonfirmasi bahwa obat bernama Chloroquine Phosphate memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit corona virus yang baru alias Covid-19 .
Hal ini juga disampaikan oleh seorang pejabat di China hari Senin lalu (17/2/2020) .
Melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan "dengan suara bulat" menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
• Terkuaknya Kronologi Awal Virus Corona Tersebar, Ruang Lab ‘Tersembunyi’ China, Senator AS: Muka Dua
Chloroquine sudah dipakai lebih dari 70 tahun
Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa putaran skrining uji coba.
Menurutnya, obat tersebut telah dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah, dan telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, terkait berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.
• Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," tambahnya kepada Xinhua.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus Corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan diantara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis, katanya.
• VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Pada tanggal 15 Februari 2020, beberapa departemen termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Produk Medis Nasional mengadakan konferensi video untuk mendengarkan penelitian obat-obatan dan pendapat para ahli klinis tentang kemanjuran obat pada COVID-19.
Tim ahli, yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat bahwa Chloroquine Phosphate dapat digunakan untuk merawat lebih banyak pasien COVID-19, kata Sun.
Percobaan 'in vitro' sebelumnya menunjukkan bahwa itu dapat memblokir infeksi virus dengan mengubah nilai keasaman dan kebasaan di dalam sel dan menghalau reseptor virus corona SARS.
Selain itu, juga menunjukkan aktivitas untuk memodulasi kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan efek antivirus 'in vivo' dan didistribusikan secara luas di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, setelah pemberian secara oral.
Update korban virus Corona hari ini

Melansir dari Kompas.com, angka kematian akibat virus corona per hari ini, Kamis (20/2/2020), tercatat 2.120 orang.
Sementara itu, jumlah manusia yang terinfeksi virus corona Covid-19 mencapai 75.291 orang.
Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan, yakni menjadi 14.452 orang.
• 5 Hal Tentang Virus Corona Trending di China Pekan Ini, Ibu Menangis Minta Dibukakan Akses ke Dokter
Korban meninggal dunia dilaporkan mayoritas terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat dari wabah.
Mengutip SCMP, Provinsi Hubei melaporkan, jumlah kematian sebanyak 132 orang, dengan Kota Wuhan menyumbang 88 kematian. Dengan demikian, total kematian di provinsi tersebut hingga hingga hari ini sebanyak 2.029 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan tajam dibanding 1.693 kematian yang dilaporkan sebelumnya.
Sebanyak 10 dari 15 kota di provinsi yang biasanya dihitung, per hari ini melaporkan jumlah kasus negatif.
Otoritas kesehatan setempat tidak merinci alasan negatifnya kasus di kota-kota tersebut .
• Ada WNI Terkena Virus Corona di Kapal Pesiar Diamon Princess, Kemenkes Kirim Pesan Khusus ke Kemenlu
• Temuan Baru Jenis Pasien Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona, Ditangkal dengan Obat Antimalaria?