Kebingungan Ilmuwan soal Indonesia Bebas Virus Corona, Terawan Sebut Utang ke Tuhan: karena Doa Kita
Satu di antara topik yang sering dibahas adalah Indonesia yang bebas dari wabah virus Corona.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Sejak viralnya kasus virus Corona muncul sejumlah berita hoax yang menyebut virus Corona menyebar melalui benda yang dikirim dari orang China.
Berita hoax lain memberitakan virus Corona bisa disembuhkan dengan bawang putih. (Tribunnewswiki.com/Ika W)
Ilmuwan China Beberkan Obat Antimalaria Efektif untuk Obati Infeksi Virus Corona
Setelah melakukan berbagai uji klinis, para ilmuwan China telah mengonfirmasi bahwa Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona yang baru (Covid-19).
Hal tersebut Wakil kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, Sun Yanrong kepada The Star, Senin (17/2/2020).
Sun mengatakan, para ahli telah sepakat untuk menyarankan obat tersebut dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas.
Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah melalui proses screaning dan uji coba.
Lebih lanjut, Sun menyebutkan jika obat tersebut telah di uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China Tengah.
Hasil uji coba tersebut menunjukkan khasiat yang cukup baik.
• Cara Membedakan Gejala Virus Corona, Influenza, dan Pilek, Segera ke Dokter Jika Ada Tanda-tanda Ini
Dalam uji coba tersebut, kelompok pasien yang menggunakan obat ini telah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, dalam penurunan demam, perbaikan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang hasilnya negatif dalam tes asam nukleat virus dan waktu yang mereka perlukan untuk itu.
“Pasien yang menggunakan obat (Klorokuin fosfat) juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih,” imbuhnya.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit selama empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, dia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
“Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan yang serius terkait penggunaan obat tersebut di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis,” kata Sun kepada kantor berita Xinhua. (Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com)
• Mengapa Indonesia Kebal dari Virus Corona hingga Kini? Padahal Nyaris Semua Negara Asia Kena