TPA Sampah Disegel Warga Bangkalan
Warga Sambat Kondisi TPA Sampah Bangkalan ke Bupati Ra Latif: Kalau Dibuka, Pasti Lari Karena Bau
Warga sambat kondisi TPA sampah Desa Buluh Kecamatan Socah ke Bupati Bangkalan Ra Latif. Kalau dibuka, pasti lari karena bau.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Upaya Pemkab Bangkalan membuka kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Desa Buluh Kecamatan Socah, Sabtu (22/2/2020) gagal.
Malahan, kehadiran Bupati Bangkalan RK Abd Latif Amin Imron yang akrab disapa Ra Latif disambati warga terdampak bau sampah.
"Sampean (Bupati) sehari saja tidak kuat, sementara saya kumpul (TPA) selama 15 tahun," ungkap seorang warga saat berdialog bersama Bupati Ra Latif di depan pintu masuk TPA.
• Detik-detik Ashraf Dilarikan ke IGD Terkuak, Pengakuan Pasien Sebelah Kasurnya: Sampai Kebawa Mimpi
• Kisah Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Kaum Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terkuak
Warga terdampak bau dari TPA sampah semakin berdatangan ketika mengetahui rombongan Bupati Ra latif dan Forkopimda Bangkalan hadir di lokasi penyegelan.
"Kalau tumpukan sampah dibuka, pasti sampean lari karena bau," tegas warga.
Shaleh Fath, warga setempat mengaku, masyarakat di sekitar TPA cukup lama menunggu langkah Pemkab Bangkalan dalam upaya merelokasi TPA. Seperti yang santer didengar sejak tahun 2018.
"Kalau kami hajatan, tamu pun tidak mau makan karena makanan dikerubung lalat," tuturnya.
• Obat Virus Corona Sudah Ditemukan China, di Indonesia Jenisnya Sudah Dipakai untuk Antimalaria
• Tabrakan Beruntun Empat Motor di Jombang, Satu Tewas Dua Parah
Mendengar hal itu, Bupati Ra Latif meminta pendapat dan solusi warga agar permasalahan TPA Desa Buluh tidak berkepanjangan
"Bergantian saja. Satu bulan di sini (TPA Buluh), satu bulan misalnya di Kecamatan Tanah Merah, dan satu bulan lagi di Kecamatan Galis," papar Shaleh.
Namun hal demikian dinilai Shaleh belum bisa dijadikan sebuah jaminan bagi Pemkab Bangkalan dalam upaya merelokasi lahan TPA.
"Karena pemilik lahan yang akan dijadikan tujuan relokasi TPA, juga belum tentu bersedia menjual tanahnya," tegasnya.
• Groundbreaking Museum & Galeri SBY-Ani Dihadiri Sejumlah Tokoh, Tampak Hatta Rajasa & Zulkifli Hasan
Di sisi lain, lanjut Shaleh, jika TPA tetap berada di Desa Buluh, masyarakat di sekitar TPA sudah cukup lama merasakan dampaknya.
"Saya dan warga di sini, punya hak yang sama dengan masyarakat lain. Saya juga berhak merawat anak kami dengan lingkungan yang sehat," pungkasnya.
Berdasarkan hasil monitoring Forum Pemuda Kecamatan Socah (FPKS), tercatat sebanyak 15 KK dengan radius 50 meter dari lahan TPA.
Warga terpaksa menyegel dua pintu masuk TPA yang beroperasi sejak tahun 2005 tersebut, Jumat (21/2/2020).
• Inilah 7 Kelurahan di Kota Malang yang Bakal Dilewati Jalan Tol Tembus Kepanjen dan Blitar
• Faida - Vian Menunda Pendaftaran Jalur Perseorangan ke KPU Jember