Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berawal dari Ejekan Lalu Cekcok, Nelayan Ini Tewas Penuh Darah Dibacok Rekannya di TPI Sidoarjo

Kawasan Tempat pelelangan ikan (TPI) Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo mendadak gempar, Minggu (23/2/2020) siang.

Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Polisi dan warga saat menyaksikan korban tergeletak tak bernyawa di TPI Desa Tambakoso 

Berawal dari Ejekan Lalu Cekcok, Nelayan Ini Tewas Penuh Darah Dibacok Rekannya di TPI Sidoarjo

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kawasan Tempat pelelangan ikan (TPI) Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo mendadak gempar, Minggu (23/2/2020) siang.

Seorang nelayan tewas dengan beberapa luka bacok di leher, punggung, dan pundaknya. Dia adalah Sakdullah, pria 40 tahun asal Dusun Krajan Tengah, Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Pasuruan.

Menurut beberapa saksi di lokasi kejadian, pelaku pembunuhan itu adalah Nito, nelayan asal Lumajang yang biasa bekerja di kawasan tersebut.

Jaksa Hentikan Pengusutan Kasus Dugaan Korupsi di KONI Sidoarjo

MPM Gelar Honda Jatim Caring Day di Sidoarjo, Undang Milenial & Pasangan Ikuti Seminar Safety Riding

Stadion Gelora Delta Sidoarjo Bisa Jadi Kandang Kedua Persebaya Surabaya Musim Ini

Pelaku dan korban selama ini juga kenal akrab, dan sering bersama di sana. "Usai menghabisi korban, pelaku meninggalkan lokasi," ujar beberapa warga di lokasi kejadian.

Peristiwa berdarah itu bermula dari cekcok mulut antara korban dan pelaku. Kabarnya, mereka saling ejek, hingga akhirnya bertengkar dan berujung maut.

Sekira pukul 12.30 WIB, korban dan pelaku sama-sama berada di TPI Desa Tambakoso. Mereka beristirahat setelah beberapa jam mencari kupang di kawasan itu.

Di sela istirahat terjadi saling ejek antarmereka. Entah bagaimana suasana bertambah panas. Selain cekcok mulut, mereka juga berantem. Dilerai oleh beberapa warga lain, mereka tetap adu mulut.

"Kemudian Nito pergi meninggalkan Sakdullah. Dia berlalu dari lokasi menuju tempat kosnya," ujar Amik, warga setempat.

Beberapa menit kemudian, Nito kembali lagi ke lokasi sambil menenteng sebilah celurit. Beberapa orang di sana pun sempat kaget melihat itu.

Warga sempat meminta Sakdullah kabur atau meninggalkan lokasi. Tapi pria 40 tahun itu malah menunjukkan nyalinya. Dia tidak pergi, justru menantang Nito yang sedang menenteng celurit.

Dari situ peristiwa berdarah inipun pecah. Duel tak seimbang terjadi, Sakdullah pun tersungkur ke tanah setelah beberapa kali terkena sabetan celurit Nito.

Korban tergeletak bersimbah darah dengan luka di leher, punggung sebelah kiri, dan pantatnya. Sakdullah tewas di tangan teman pelayannya sendiri.

Sementara Nito segera meninggalkan lokasi setelah melihat lawannya tergeletak tak bernyawa.

Warga pun melaporkan kejadian ini ke polisi. Beberapa menit kemudian, petugas Polsek Waru tiba dan langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved