Nenek asal Malang Terkapar Penuh Darah
Jawaban Aneh Pelaku Saat Dipergoki Masuk ke Rumah di Malang Bikin Nenek Bingung, Fakta Lain Terkuak
Stephana Sri Saada (87), menjadi korban diduga perampokan yang terjadi di rumahnya sendiri di Jalan Raya Bareng 2N No. 565 A, RT 11/RW 08, Kota Malang
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
Jawaban Aneh Pelaku Saat Dipergoki Masuk ke Rumah di Malang Bikin Nenek Bingung, Fakta Lain Terkuak
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Stephana Sri Saada (87), menjadi korban diduga perampokan yang terjadi di rumahnya sendiri di Jalan Raya Bareng 2N No. 565 A, RT 11/RW 08, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Sabtu (22/2/2020) malam.
"Nenek terkapar penuh darah di rumahnya itu telah dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis di RS Panti Waluya. Korban sendiri kondisinya sadar dan dapat berbicara saat berada di rumah sakit," ujar Ketua RT 11 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang Setyo Subahajiono (67) kepada TribunJatim.com, Minggu (23/2/2020).
Ia menjelaskan berdasarkan penuturan korban, bahwa korban ini sempat memergoki dan berbincang dengan pelaku.
• BREAKING NEWS : Nenek asal Malang Terkapar Bersimbah Darah di Rumah, Kondisi Kamar Acak-acakan
• Jerit Kaget si Pembantu Lihat Nenek Terkapar, Rumah Terkunci Rapat Ditinggal Pergi, Kondisinya Pilu
• Giat BOM di Malang City Point Jadi Percontohan Mal Pelayanan Publik di Kota Malang
"Saat keluar berjalan dari kamar tidurnya, ia melihat ada seseorang yang tak dikenalnya berada di dalam rumah. Namun korban tak begitu jelas melihatnya karena mengalami rabun, sehingga penglihatannya kurang sempurna," jelasnya.
Korban sendiri kemudian berbicara kepada pelaku.
"Korban tanya ke pelaku, siapa kamu dan kamu masuk lewat mana. Namun oleh pelaku dijawab singkat, ya lewat jalan," tambahnya.
Dirinya mengaku tidak mengetahui secara detail bagaimana pelaku dapat masuk ke dalam rumah korban.
"Saya tidak mengerti sama sekali caranya pelaku masuk ke dalam rumah korban. Soalnya itu wewenang polisi dan saya tidak berani memberikan pernyataan apapun terkait hal itu," terangnya.
Namun yang ia tahu, keadaan kamar korban dalam kondisi berantakan.
"Semua pakaian dan barang barang yang ada di lemari korban berantakan semuanya. Tapi saya kurang begitu paham, apa saja yang diambil oleh para pelaku," jujurnya.
Di sisi lain, dirinya menjelaskan bahwa korban dikenal sebagai warga yang baik dan ramah.
"Korban ini dulunya aktif sekali di kegiatan gereja. Namun semenjak sakit, korban sering berada di dalam rumah," ucapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa korban ini sudah tidak bisa berjalan jauh.
"Kalau untuk berjalan di dalam rumah, korban sering memakai tongkat. Namun kalau berjalan cukup jauh, sudah tidak bisa dan harus memakai kursi roda," pungkasnya.
Penulis : Kukuh Kurniawan
Editor : Sudarma Adi