VIRAL Detik-detik Polisi Laporkan Banjir Jakarta Sambil Bawa Ular, Terkuak Maksud Khusus di Baliknya

TRIBUNJATIM.COM - Video polisi lapor banjir Jakarta sambil bawa ular jadi ramai diperbincangkan dan viral di media sosial, terutama Twitter.

Banjir yang merendam Jakarta membuat beberapa lokasi vital khususnya ruas jalan disoroti oleh warga.

Hal itu membuat polisi dan aparat keamanan setempat harus terus mengupdate informasi terkini terkait arus yang bisa dilalui oleh masyarakat.

Video polisi lapor banjir Jakarta sambil bawa ular awalnya viral di media sosial Twitter.

• Hotman Paris Sorot Penyebab Ashraf Sinclair Meninggal, Dokter & Instruktur Crossfit Bongkar Pendapat

• Janji Tulus Khadijah, Ibu Ashraf Sinclair ke Bunga Citra Lestari & Noah: Kami Mohon Doa Tak Terputus

Sebuah video diunggah akun resmi terverifikasi milik TMC Polda Metro Jaya.

Video itu adalah video detik-detik seorang polisi yang tengah berada di tengah ruas jalan.

Jalan yang dimaksud adlaah Jalan S Parman depan Mall Ciputra ke arah Jilambar.

Ternyata, di area itu, banjir yang menggenang cukup tinggi.

• Ari Lasso Pelototi Ucapan Dul Soal Dhani-Maia, Hal Tak Terekspos di Balik Panggung Indonesian Idol

• Pengakuan Gus Robin Dapat Pesan Almarhum Ashraf untuk BCL: Jaga Noah, Buat Orangtua Tak Kalah Pilu

Seorang polisi melaporkan kondisi tersebut sembari berdiri dan membawa seekor ular di tangannya.

Ular tersebut tidak terlalu besar tetapi cukup menakutkan warga sekitar.

"Ya, dilaporkan dari Ciputra ke arah Jilambar, terjadi genangan air dan dialihkan arus contra flow dari sebelah, karena kedalaman air masih ada 40 sampai 30 centimeter, begitulah yang kami laporkan dari sekitaran Mall Ciputra Jakarta Barat," ujar sang polisi di video.

Yang membuat unik adalah perilaku sang polisi yang sibuk memegangi seekor ular di tangannya.

Unggahan itu pertamanya di cuit oleh @TMCPoldaMetro.

Hingga Kamis (27/2/2020) pukul 13.30 WIB video itu telah disukai 3.600 kali, dibagikan 1.400 kali, dan diputar 677.900 kali.

Setelah menjadi viral dan dibicarakan, ada netizen lain yang mengunggahnya ulang lalu menjadi semakin viral.

@EVANGGALA mencuitkan ulang video TMC Polda Metro tersebut dengan caption:

"KENAPA BAWA ULER DAN ULERNYA PUN CHILL BANGET DAN BAPAKNYA JUGA CHILL KYAK 'YES THIS IS MY DAILY SH*T”'

Sementara itu twit TMC Polda Metro Jaya juga menuliskan:

"13.56 Situasi lalin dari Jl. S Parman depan Mall Ciputra arah Jilambar masih terdapat genangan, belum dapat dilalui dan dilakukan Contra Flow di arah berlawanan dari Jl. S Parman menuju Jl. Makaliwe Raya Jilambar."

Akhirnya, setelah ditelusuri asal video tersebut dan kronologinya, terungkap alasan di balik aksi sang polisi.

Dikutip Kompas.com, hasil konfirmasi kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Yusri Yunus mengatakan adanya tujuan di balik aksi memegang ular itu.

Yusri menjelaskan polisi itu membawa ular karena sebelumnya tidak ada yang berani mengamankan ular tersebut.

"Itu nangkap ular itu di situ. Karena enggak ada yang berani megang jadi dia pegang. Tadinya takut semua orang," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Dia menambahkan, polisi tersebut bernama Karosekali dan berasal dari bagian pengaturan penjagaan lalu lintas, TMC Polda Metro Jaya.

• Hotman Paris Protes Dengar Dokter Ungkap Dugaan Penyebab Ashraf Meninggal, Pakai Bahasa Batak

Sementara ularnya adalah anak ular sanca dan ditangkap di daerah Grogol, Jakarta Barat.

"Kebetulan Karosekali memiliki keahlian bisa menangkap ular," imbuh dia.

Tindakannya memegang ular sewaktu melaporkan kondisi banjir di sekitar mal Ciputra tersebut dilakukan secara spontan.

Pasalnya, tidak ada yang berani memegang ular tersebut.

Waktu itu, imbuhnya Karosekali juga harus menjelaskan rekayasa lalu lintas yaitu contra flow di Jalan S. Parman menuju Jalan Makaliwe Raya Jiambar.

"Karena itu dia membawa serta ular tersebut sambil menjelaskan banjir."

"Dia ingin menyelamatkan orang lain, supaya tidak digigit ular," kata Yusri, dikutip dari sumber yang sama.

Artikel berikut diolah ulang dari artikel yang tayang di Kompas.com.