Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penularan Virus Corona Diduga Lewat Uang Terjadi di Jepang, Bisakah Covid-19 Bertahan di Benda Mati?

Kasus pertama penularan virus Corona diduga lewat uang terjadi di Jepang, berikut penjelasan soal apakah Covid-19 dapat bertahan lama di benda mati.

Editor: Pipin Tri Anjani
IST Kompas.com & Tribun Manado
(ILUSTRASI) Kasus pertama penularan virus Corona diduga lewat uang terjadi di Jepang, berikut penjelasan ahli soal apakah Covid-19 dapat bertahan lama di benda mati. 

Dalam kasus yang jarang, virus ini disebut oleh para ilmuwan sebagai zoonosis, yaitu ketika virus dapat ditransmisikan dari hewan ke manusia.

Pihak berwenang belum mengetahui secara pasti, hewan apa yang menyebabkan wabah dari jenis virus Corona terbaru di Wuhan, China.

Sebelumnya, virus Corona seperti SARS dan MERS, telah ditemukan pada permukaan benda mati seperti logam, kaca, atau plastik, paling lama 9 hari, jika permukaan benda tersebut tidak segera diberi disinfektan.

Keterangan tersebut diperoleh sebagai hasil penelitian yang dipublikasikan awal bulan ini oleh The Journal of Hospital Infection.

Menurut penelitian, membersihkan barang-barang rumah tangga seperti biasa juga dapat menghasilkan perbedaan.

Arab Saudi Stop Umrah Sementara Gegara Corona, Kemenag Kabupaten Malang: Belum Ada Pembatalan

Virus Corona tersebut dapat secara efisien menjadi tidak aktif dengan prosedur disinfeksi permukaan dengan 62-71 persen etanol, 0,5 persen hidrogen peroksida atau 0,1 persen natrium hipklorit maupun pemutih dalam satu menit.

Penelitian terbaru juga mencakup analisa 22 penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya tentang virus Corona.

"Berdasarkan data yang tersedia saat ini, terutama, saya akan mengandalkan data dari virus Corona SARS, yang merupakan saudara terdekat dari virus Corona baru ini, dengan 80 persen kesamaan susunan, di antara virus Corona yang diuji," kata Profesor Penyakit Menular di University of California, Dr. Charles Chiu. Menurutnya, pada SARS, jangka waktu bertahan di permukaan benda mati adalah kurang dari lima menit hingga sembilan hari.

"Namun demikian, menjadi sulit untuk memroyeksikan penemuan ini pada virus Corona baru karena adanya sejumlah perbedaan karakter dan data tentang virus tersebut," tambahnya.

Ia mengungkapkan perlunya lebih banyak penelitian untuk mengetahui durasi bertahan dari virus Corona Covid-19 di permukaan benda mati yang terkontaminasi.

Kemungkinan penyebaran

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) sebelumnya telah menyebutkan bahwa kemungkinan penyebaran terjadi dari tetesan hasil proses pernapasan, seperti pada batuk atau bersin.

Secara umum, virus Corona disebut memiliki kemampuan bertahan yang buruk di permukaan. Namun, masih banyak yang perlu dipelajari dari Covid-19 ini.

"Mungkin juga seseorang terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus dan menyentuh mulut, hidung, atau matanya.Akan tetapi, hal tersebut tidak diprediksi sebagai cara utama penyebaran virus," tulis keterangan dalam laman CDC.

Meskipun tingkat kematian masih lebih rendah dibandingkan SARS atau MERS, virus ini disebut tetap memerlukan perhatian.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved