Antisipasi Virus Corona di Surabaya
Dampak Virus Corona, Harga Empon-Empon di Pasar Wonokromo Surabaya Merangkak Naik
Diantaranya jahe, temulawak, kunyit, dan kayu manis. Empon-empon ini tampak sudah menjadi primadona baru di Pasar Wonokromo, Surabaya.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Virus corona telah masuk Indonesia. Hal ini menimbulkan kewaspadaan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari Covid-19 tersebut.
Salah satunya dengan mengkonsumsi rempah tradisional alias empon-empon.
Diantaranya jahe, temulawak, kunyit, dan kayu manis. Empon-empon ini tampak sudah menjadi primadona baru di Pasar Wonokromo, Surabaya.
Hal ini diakui oleh salah Penjual empon-empon di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sulastri (54).
“Banyak diburu mulai dari jahe, kunyit dan temulawak. Mulai kemarin ramai pembeli empon-empon,” paparnya saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (4/3/2020).
Banyaknya permintaan, diakui Sulastri membuat empon-empon langkah keberadaannya. Sehingga harga yang ditawarkan mulai merangkak naik.
• Cegah Corona, Warga Surabaya Serbu Empon-Empon di Sejumlah Pasar
• Momen Maia Estianty & Anang Hermansyah Heboh Rebutan Tiara Idol, Suami Ashanty: Azriel Anaknya Baik
• Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Warga Dilarang Dekati Kawah Jongring Seloko, Status Masih Waspada
Jahe misalnya yang mengalami kenaikan Rp 10000 per kilogramnya. Mulai dari Rp 25000 hingga Rp 35 000 per kilogramnya saat ini menjadi Rp 40000 hingga Rp 45000 per kilogramnya.
“Naiknya bertahap, mungkin karena kelangkaan jenis jahe jadi dinaikkan ,” paparnya.
Sedangkan Fatimah, Penjual jahe asal Ponorogo mematok harga hingga Rp 50000 per kilogramnya akibat kelangkaan jahe.
“Yang paling banyak diminati jahe, sehingga harganya lebih mahal dan langkah keberadaanya,” paparnya.
Sedangkan empon-empon jenis lain, seperti kunyit dan temulawak memiliki harga normal. Yaitu Rp 15 000 per kilogramnya.