Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Yuliati Umrah Terima IVLP Berprestasi dari Konsulat Jenderal Amerika: Banyak PR di Perlindungan Anak

Direktur Eksekutif Yayasan Alit Indonesia Yuliati Umrah menerima IVLP berprestasi dari Konsulat Jenderal Amerika: banyak PR di perlindugan anak

Editor: Mujib Anwar
istimewa
Yuliati Umrah Direktur Eksekutif Yayasan Arek Lintang ( Alit ) Indonesia 

Peran Orang Tua

Yuliati menegaskan, peran orang tua sangat dominan dalam menyelamatkan anaknya. Mereka tak boleh menyerahkan peran itu sepenuhnya pada sekolah saja. Sehingga anak-anak sejak dini sudah menemukan arahan serta pertahanan yang kuat dari keluarga.

“Ada orang tua percaya sepenuhnya pada institusi, tentu saja sebab institusi pendidikan dan agama masih sebagai garda terdepan dalam pembentukan karakter dan kemajuan anak-anak. Padahal dari keluarga karakter itu bisa dibentuk sejak awal,” ungkapnya.

Makanya, tanggung jawab orang tua untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar anak sejak lahir. Kebutuhan itu meliputi perawatan, kesejahteraan dasar, pendidikan serta perlindungan dari segala bentuk abuse dan eksploitasi.

Tingkatkan peran dan perkuat para ibu sebagai pemegang utama kuasa pengasuhan anak dengan ketrampilan pengasuhan dan pengetahuan mereka tentang hak-hak Anak.

Ketika peran para orangtua dalam menjalani kewenangan asuh bisa dilakukan, maka institusi pendidikan dan agama tidak sewenang-wenang mengambil alih kewenangan pendidikan anak yang berdampak pada buruknya situasi anak-anak.

“Dorong negara untuk hadir di seluruh ruang publik. Di mana anak-anak berada di dalamnya. Sekaligus untuk memonitor orang dewasa di dalamnya tentang implementasi kebijakan perlindungan anak atau child protection policy,” jelasnya.

Yuliati sendiri merupakan aktivis anak sejak masa kuliah yakni 1995 di Kota Surabaya. Bersama teman-temannya di FISIP Universitas Airlangga (Unair), ia menunjukan keprihatinan nasib anak jalanan sampai orde baru tumbang.

“Waktu itu banyak anak jalanan yang mendapatkan perlakuan kasar. Mereka mendapatkan kekerasan dari orang dewasa ketika anak-anak itu mencari nafkah," kata Yuliati.

Yayasan arek lintang yang berarti anak bintang akhirnya didirikian. Melalui Alit, Yuliati membuka akses bagi anak-anak dan keluarga mereka menuju pendidikan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Termasuk menyediakan cara untuk orang tua anak-anak jalanan itu untuk bisa mencari uang.

"Kalau orang tuanya bisa kembali bekerja, maka anak-anak itu pasti akan terangkat nasibnya," jelasnya.

Pejabat Konsul Jenderal Angie Mizeur menuturkan, program pertukaran dilakukan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Alumni yang berpartisipasi hari ini adalah para pemimpin di bidangnya.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk kesetaraan gender, inklusi sosial, dan memajukan status perempuan dan anak. Kami mendukung upaya, termasuk pertukaran alumni kami untuk mempromosikan kesetaraan perempuan, melindungi hak-hak perempuan dan anak, serta mempromosikan program pemberdayaan perempuan di Indonesia,” katanya.

Program IVLP merupakan program pertukaran profesional utama Departemen Luar Negeri AS. Tahun ini menandai peringatan ke-80 dari program ini, dan Departemen Luar Negeri memilih Yuliati Umrah sebagai salah satu dari dua alumni Indonesia lainnya dari total 250 alumni dalam perayaan ulang tahun yang ke-80 ini.

“Mereka menggunakan pelajaran yang mereka pelajari dan alat yang mereka kembangkan selama pertukaran mereka di Amerika Serikat untuk membuat dampak positif di komunitas mereka,” kata Angie Mizeur.

Ia melanjutkan, apa yang sudah dilakukan Yuliati Umrah dengan pendampingan anak adalah salah satu contoh untuk mempertahankan kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Semua itu untuk menunjukkan komitmen memberdayakan anak dan perempuan di Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved