Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Uji Coba Angkot Online di Kota Malang Dilakukan April Ini, Bakal Lewati 10 Jalur Mati Padat Penduduk

Rencana uji coba angkot online (mikrolet) di Kota Malang akan diterapkan menggunakan jalur mati.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/RIFKY EDGAR
Angkutan umum atau mikrolet di Kota Malang yang akan dialih fungsikan menggunakan sistem berbasis online oleh Pemerintah Kota Malang. 

Uji Coba Angkot Online di Kota Malang Dilakukan April Ini, Bakal Lewati 10 Jalur Mati Padat Penduduk

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rencana uji coba angkot online (mikrolet) di Kota Malang akan diterapkan menggunakan jalur mati.

Jalur mati tersebut merupakan jalur trayek yang saat ini sudah tidak dilewati atau jarang dilewati oleh mikrolet.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Handi Priyanto menyampaikan, bahwa pihaknya kini sudah mulai melakukan persiapan.

Persiapan itu ialah dengan menentukan jalur yang akan digunakan untuk uji coba angkot online.

Nasib Pilu Wanita Jakarta Tewas Gantung Diri di Hotel di Malang, Isi Surat Kuak Permintaan Terakhir

Fokus Tingkatkan PAD 2020, Bapenda Kabupaten Malang Beri Saran Tak Lupa Pajak: Bayar Awal Waktu

Sinergitas Malang Raya, LRT Kota Malang Bakal Terhubung dengan Kereta Gantung Batu

Selain itu, Dinas Perhubungan Kota Malang juga telah melakukan sosialisasi kepada para sopir mikrolet.

Sosialisasi tersebut telah dilakukan sejak akhir tahun 2019 lalu.

"Mudah-mudahan uji coba ini tidak meleset di April ini. Kalaupun meleset yang penting pada tahun ini," ucapnya kepada TribunJatim.com, Sabtu (7/3).

Dinas Perhubungan Kota Malang telah menyiapkan 10 jalur mati yang nantinya akan dilewati oleh angkot online.

Jalur tersebut berada di wilayah yang padat penduduk.

Seperti di daerah Joyogrand, Kedungkandang, Muharto dan jalur-jalur lain yang kini sedang dalam kajian.

"Seperti mikrolet JPK (Joyogrand Piranha Karanglo) dan Madyapuro Karang Besuki (MK) itu kan angkot ada tapi jarang. Dan trayek mereka di jalur yang wilayahnya padat penduduk," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pematangan sebelum uji coba ini akan dilakukan.

Agar nantinya angkot online ini dapat memberikan nilai tambah kepada para sopir.

"Intinya dengan adanya angkot online ini akan mempermudah pelayanan angkutan umum kepada masyrakat. Karena nanti juga akan ada halte virtual," ucapnya.

Mikrolet yang akan difungsikan menjadi angkot online ini juga akan diberikan tanda.

Tanda tersebut berupa stiker yang nantonya akan ditaruh di bagian depan mobil.

"Pastinya akan ada branding. Tapi yang terpenting kami menunggu persiapan dari PT Tron (penyedia aplikasi angkutan online) sebelum melakukan uji coba," tandasnya.

Sementara itu, salah satu sopir mikrolet di Kota Malang yang namanya tidak mau disebutkan itu menyetujui saja apabila Pemkot Malang menerapkan angkot online.

Asalkan, aplikasi ini bisa meningkatkan penghasilan bagi para sopir dan disetujui oleh para sopir.

"Kalau kami ini manut saja. Tapi kalau temen-temen sopir mau kami ya mau. Tinggal dilihat aja nanti penerapannya seperti apa," ucapnya.

Sebagai informasi, Pemkot Malang telah menandatangani MoU dengan PT Tron soal angkot online pada November 2019.

Peneraparan angkot online ini juga diharapkan oleh Pemkot Malang agar dapat mengatasi kemacetan.

Hal ini setelah Pemkot Malang melihat kesuksesan PT Tron yang telah menjalankan dengan suskes aplikasi ini di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Penulis : Rifky Edgar

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved