Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibu Korban Pembunuhan Siswi SMP Anggap Putrinya Hidup, Ucap Harap Memilukan: di Hati Tak Ada Apa-apa

Inilah curahan hati ibu anak 5 tahun yang dibunuh siswi SMP yang sangat menyedihkan. Pengakuan sang ayah juga tak kalah memilukan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
SRIPOKU, TRIBUNJAKARTA DIONISIUS ARYA BIMA SUCI/KOMPAS BONFILIO MAHENDRA
NF, siswi SMP yang bunuh anak 6 tahun, kondisi rumah dan foto ayah korban. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah curahan hati ibu anak 5 tahun yang dibunuh siswi SMP ini sangat menyedihkan.

Pengakuan sang ayah juga tak kalah memilukan.

Terkait kasus pembunuhan oleh siswi SMP ini, polisi juga memberi pernyataan tegas.

Simak berita selengkapnya, dirangkum dari TribunJakarta (grup TribunJatim.com ).

Obrolan Diam-diam Istri Dosen ke Mahasiswi yang Dilecehkan Suaminya, Nangis, Hubungan Dekat: Kenapa?

Diberitakan sebelumnya, NF (15), seorang siswi SMP menenggelamkan bocah 5 tahun bernama APA yang juga tetangganya sendiri, di Sawah Besar Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Kejadian itu terjadi pada dua hari yang lalu.

Tepatnya pada Kamis sore (5/3/2020), NF dan APA sedang bermain di rumahnya NF.

Makna Tulisan Tangan Siswa SMP Bunuh Anak 6 Tahun, Arti Kata Ayah Disoroti, Terselubung & Mendalam

APA sering bermain di rumah NF lantaran adiknya NF merupakan temannya APA.

Pada hari itu, hanya ada NF dan APA di dalam rumah tersebut.

Saat bermain, NF sengaja menenggelamkan mainan di bak mandi rumahnya.

NF meminta tolong APA untuk mengambilkan mainan tersebut.

Dulu Viral TKW Blitar Dinikahi Bule, Kini 8 Tahun Pernikahan, Penampilan Berubah: Sekali-kali Boleh

Pada saat itu, NF memiliki hasrat untuk membunuh APA dengan cara menenggelamkan kepala korban.

Setelah tak bernapas, NF memasukkan jasad APA ke dalam ember dan ditutupi kain.

Tujuannya agar tak diketahui orang tuanya.

NF pun lalu memasukkan korban ke dalam lemari kamarnya.

Cerita Mahasiswi Dilecehkan Dosen, Kode Minta Panas-panas Bukan Kopi, Ending ke WC: Dia Paksa Aku

Curhatan Pedih Ibu APA

Ibunda APA, Ratnawati (34), menceritakan kenangan putrinya tersebut di kediamannya, kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Dia menceritakan kenangan putrinya ini setelah sembahyang Isya.

Kemudian Ratnawati turun dari rumahnya, langkah kakinya tampak pelan saat menghampiri TribunJakarta.com.

Matanya segaris dan suaranya sangat pelan serta serak sedih.

Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020). (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

Ratnawati mulai menjelaskan, putrinya itu hendak masuk sekolah Taman Kanak-kanak (TK).

"Rencana tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," kata Ratnawati, di lokasi, Sabtu malam (7/3/2020).

APA merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pun putri satu-satunya.

"Anak ketiga, tapi perempuan satu-satunya," ujar Ratnawati.

Wanita Tiongkok Panaskan Uang Rp 6,5 Juta di Microwave Gara-gara Takut Tertular Corona, Ini Hasilnya

Hingga kini, Ratnawati merasa bahwa putrinya itu masih hidup.

"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," ujar Ratnawati.

Sekarang, pelaku sedang dalam proses hukum dan ditangani kepolisian.

Ratnawati mengatakan, tiada harapan untuk pelaku dan keluarganya.

"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ucap Ratnawati.

"Dan keluarganya, saya tidak punya harapan apa-apa," pungkasnya.

Kuli Bangunan 19 Tahun di Malang Rudapaksa Gadis 14 Tahun, Bermula Saat Korban Beli Nasi Goreng

Pengakuan Ayah Korban: Tak Menyangka

Sementara itu, ayah korban, Kartono (40) mengaku tak curiga ketika anaknya bermain bareng dengan pelaku NF.

Diceritakan Kartono, APA kerap bermain dengan adik NF saat ditinggal ibunda kerja.

Kartono dan sang istri percaya saja dan tak menaruh curiga ketika APA bermain bareng adik NF dan NF.

Kehidupan Mantan TKW Blitar Pasca Nikahi Bule, Penampilan Berubah, Tersorot Sikap Bule ke Mertua

Kartono menilai, NF mempunyai karakter yang pendiam.

Karena itu juga, Kartono berprasangka baik sebab usia NF dan adiknya cukup jauh.

"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," ujar Kartono.

Kartono ayah dari APA korban pembunuhan oleh tetangga sendiri
Kartono ayah dari APA korban pembunuhan oleh tetangga sendiri (KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)

Kartono mengaku, tak menyangka anaknya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," aku Kartono.

Lebih lanjut, Kartono menuturkan harapannya jika pelaku bisa dijerat hukuman yang setimpal atas apa yang diperbuatnya, sebab apa yang dilakukan pelaku terbilang tak manusiawi.

"Saya penginnya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati lah," tegas Kartono.

VIDEO Komentar Sepak Bola O Channel Lecehkan Suporter Perempuan: Ada yang Menonjol Tapi Bukan Bakat

Selain itu, Kartono mengaku tak menyangka akan perbuatan pelaku kepada anaknya, sebab anaknya memang kerap bermain di rumah pelaku, karena ibu korban ikut pekerja di tempat tinggal pelaku untuk membantu membuat kue.

"Saya nggak habis pikir bisa setega itu sampai makan nyawa anak kecil gitu, yang saya pikirin itu anak kecil kok ya sampai begitu," beber Kartono.

Ia sendiri mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya itu, meski ibunya dalam kondisi shock atas kejadian ini, ia pun hanya bisa menginggat dan mengenang keceriaan anaknya itu.

"Anak saya ini nurut banget orangnya. Suka ngaji, paling demen pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ujar Kartono.

Kesalahan Syahrini di Postingan Terbaru Terekspos, Doa Baik Istri Reino Barack Malah Banjir Protes

Permintaan Tegas Polisi

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro, meminta semua pihak mengakhiri polemik kasus gadis ABG NF (15) yang membunuh APA (5).

Menurut Susatyo, Kasus ini dinilainya sudah dapat menjadi pembelajaran bagi orang tua.

"Saya pikir udah cukuplah pemberitaan tentang anak ini. Karena kita juga kan khawatir anak ini jadi konter produktif," ungkap Susatyo, Senin (9/3/2020).

"Kita sampaikan masyarakat sudah cukup mengerti dan bagaimana langkah untuk perlindungan anak-anak kita," sambung Susatyo.

Tragedi Siswi SMP Bunuh Anak 6 Tahun & Simpan Jasadnya, Ide dari Film, Papan Curhat Misterius Disita

Ia mengkhawatirkan, kasus ini justru menjadi contoh anak-anak lainnya apabila terus diberikan perhatian.

Sebaliknya, Sustyo meminta masyarakat untuk lebih bijak menanggapi kasus ini.

"Penting masyarakat udah tahu, sama-sama menjaga anak kita sudah cukup. Selebihnya proses penyidikan dan sebagainya biarlah nanti berjalan."

"Takutnya nanti dikonsumsi anak-anak, saya khawatir jadi pembelajaran," ungkap dia.

Di sisi lain, ia memastikan kasus tersebut akan ditangani secara professional oleh pihak kepolisian.

Hingga saat ini, bocah penggemar film Chucky dan Slenderman itu tengah dilakukan pemeriksaan psikologi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Selebihnya biarkan kami bekerja dan saat ini tim dari RS Polri juga sedang bekerja. Nanti kalau ada yang signifikan pasti disampaikan kok. Untuk sementara belum ada," pungkasnya.

(TribunJakarta Muhammad Rizki Hidayat/Kurniawati Hasjanah/Y Gustaman)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved