Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kematian Tragis Brigadir Polisi di Lampung, Telepon Orang Tua setelah Minum Pembersih Lantai: Sudah

Kematian tragis brigadir polisi di Lampung tengah menjadi sorotan. Pasalnya, polisi itu meninggal bunuh diri.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
KOMPAS/RATIH PRAHESTI SUDARSONO dan KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
Ilustrasi seragam polisi dan foto makam Brigadir AK. 

"Y*** Nok Dompet e Bapak Ono Duit Kanggo Kepentingan Dino Iki Sepurane. Sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le," ujar YK dalam surat yang ditulisnya.

(Di dompet bapak ada uang untuk keperluan hari ini maaf. Maaf nak, titip jaga adiknya. Tolong jaga baik-baik ya nak)

Juga ada tulisan "A*** tolong jaga mak yah,".

Surat tersebut berisi pertolongan kepada seseorang berinisial A untuk menjaga orang tuanya.

Abash Capek Ditanya Identitas Aslinya Wanita, Catut Kekasih: Lihat Lucinta Luna Bentuknya Bagaimana?

Dalam surat itu, JW juga ingin agar jenazahnya tidak diautopsi.

Namun langsung di kubur di satu liang lahat.

"Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas anak2 ku seng pinter, F***, Y***, V*** Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. nek golek salah siji digoleki ojo tukaran," tulis surat itu.

(Jangan boleh diautopsi, ibu ikhlas bapak ikhlas. Anak-anakku yang pintar. Semua satu darah daging, yang rukun, kalau mencari salah satu, jangan bertengkar)

Orangtua Korban Pembunuhan Siswi SMP Mantap Tak Ingin Bertemu Pelaku, Senyum Getir: Sudah Ikhlas

Motif pasutri itu bunuh diri itu diduga karena keduanya akan bercerai.

Kapolsek Wagir, AKP Sri Widya Ningsih menerangkan, perceraian kedua korban diputuskan hari ini.

Adanya orang ketiga diduga menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga korban.

"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai. Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," tutur Sri.

Adanya surat wasiat yang berbunyi korban tak ingin diotopsi membuat keluarga percaya akan surat tersebut.

"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan autopsi. Kami juga tidak tahu, karena mulut korban (YI) ada buihnya. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Sri.

180 Tentara Korea Utara Disebut Tewas Akibat Virus Corona, Kim Jong-Un Siap Eksekusi Kambing Hitam

Disclaimer:

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved