Antisipasi Virus Corona di Jatim
Antisiapsi Penyebaran Virus Corona, Jam Kunjungan Warga Binaan di LP Blitar Diganti Video Call
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Blitar meniadakan jam kunjungan kepada warga binaan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Mengantisipasi penyebaran virus Corona dan merujuk dari surat dari Pemprov Jatim, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Blitar meniadakan jam kunjungan kepada warga binaan.
Peniadaan jam kunjungan warga binaan dilakukan selama dua pekan mulai Selasa (17/3/2020).
Kasubag TU LP Kelas II B Blitar, Johanes Agus Mijanto mengatakan sesuai instruksi dari pusat, LP juga melakukan siaga terkait penyebaran virus Corona. Langkah pertama yang diambil, yaitu mengisolasi warga binaan dari kunjungan keluarga.
"Kami meniadakan jam kunjungan untuk warga binaan selama dua pekan. Tetapi, untuk komunikasi dengan warga binaan tetap bisa dilakukan," kata Johanes kepada Tribunjatim.com.
Dikatakannya, komunikasi antara warga binaan dengan keluarga diganti secara online melalui layanan video call secara gratis. LP menyediakan ponsel untuk komunikasi para warga binaan dengan keluarga.
"Kami sediakan beberapa ponsel untuk komunikasi warga binaan dengan keluarga. Sekarang durasi video call kami batasi lima menit, karena alatnya masih terbatas," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
• Wanita Cantik Asal Malang ini Koleksi 20 Sepatu Lokal, Handmade yang Bisa Costum Jadi Pilihan
• Antisipasi Penularan Corona, Mal di Malang Rencana Kurangi Jam Operasional
• Call Center Covid-19 di Kediri Banjir Pertanyaan, Mayoritas Warga Tanya Ciri-ciri Terjangkit Corona
Menurutnya, keluarga masih tetap mengirim makanan kepada para warga binaan. Makanan dari keluarga akan diberikan oleh petugas LP kepada warga binaan.
"Kebijakan ini sebagai upaya kami mengantisipasi penyebaran virus Corona," katanya kepada Tribunjatim.com.
Salah satu warga binaan, Andik mengaku justru senang dengan kebijakan komunikasi lewat video call untuk warga binaan dengan keluarga. Dengan layanan itu, Andik akhirnya bisa berkomunikasi dengan istrinya yang sekarang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong.
"Selama enam bulan di LP, saya belum pernah berkomunikasi dengan istri. Istri saya di Hongkong. Malah, dengan layanan komunikasi lewat video call ini, akhirnya saya bisa berkomunikasi dengan istri di Hongkong," katanya. (sha/Tribunjatim.com)
