VIRAL Video Dewasa Siswi MTS Tasikmalaya Disebarkan Pacar, Bermula dari Video Call, Tak Cuma 1 Video
VIRAL Video Dewasa Siswi MTS Tasikmalaya Disebarkan Sang Kekasih, Bermula dari Video Call, Tak Cuma 1 Video
Mulai dari sana, pelaku kerap mengancam dan memeras korban," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto dikutip TribunnewsBoogr.com dari Kompas.com.
Tak hanya itu, pelaku kerap mengancam akan menyebarkan adegan porno saat video call jika hubungannya putus.
Korban pun pernah diminta mengirimkan uang Rp 350 ribu dan mengancam akan lakukan hak mengerikan.
Yaitu menyantet keluarganya jika enggan menuruti semua perintah adegan porno yang dilakukan pelaku melalui video call tersebut.
"Korban sudah mengirimkan uang Rp 350 ribu ke pelaku. Korban juga diancam bahwa keluarganya akan disantet oleh pelaku. Sampai akhirnya pelaku menyebarkan video adegan porno korban selama ini," kata Ato mengungkapkan.
Sesuai pengakuan korban, selama ini pelaku ternyata memiliki nomor kontak WhatsApp teman-teman korban selain berteman di akun Facebook pelaku tersebut.
Video adegan panas korban pun disebarkan oleh pelaku ke teman-teman korban melalui saluran WhatsApp.
Korban akhirnya menceritakan kejadian ini kepada orangtuanya dan melaporkan kasus tersebut ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya serta Polres Tasikmalaya Kota.
"Foto pelaku, alamat pelaku dan ciri-ciri pelaku tadi sudah diserahkan ke kepolisian sembari melaporkan kejadian ini. Kami berharap pelaku segera ditangkap oleh kepolisian," kata Ato.
Atas kejadian ini, KPAID Tasikmalaya berharap kepada seluruh orangtua dan pelajar yang masih di bawah umur supaya berhati-hati dalam menggunakan Facebook dan media sosial lainnya.
Jangan sampai menjadi korban seseorang, apalagi sampai ke tindakan asusila yang selama ini kerap mengajak pengguna media sosial berpacaran lewat dunia maya.
Videonya Tak hanya satu
Video panas siswi MTs di Tasikmalaya ini rupanya tak hanya satu.
Sejak awal Juni 2019 lalu, korban mulai diminta untuk melakukan adegan panas dengan pelaku melalui video call WhatsApp sampai dengan Februari 2020.
"Anehnya, korban awalnya selalu menuruti permintaan pelaku selama ini.