Virus Corona di Indonesia
Alasan Atta Halilintar Koar-koar Pakai Penghasilan YouTube-nya untuk Virus Corona: Takut Dinyinyirin
Atta Halilintar terpaksa koar-koar akan mendedikasikan penghasilan YouTube-nya untuk melawan virus Corona. Ia takut dinyinyirin oleh warganet.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Kalimantan Tengah: 2 kasus
Jawa Barat: 1 kasus
Kepulauan Riau: 1 kasus
Dalam proses investigasi: 6 kasus
• Bioskop Movimax Kota Malang Terapkan Social Distancing, Beri Jarak 1-2 Kursi untuk Antisipasi Corona
• Bakal Diresmikan Jelang Lebaran, Gedung Wahana Baru Hawai Waterpark Group Malang Terbakar Hebat
Anggota DPRD marah-marah

Sejumlah anggota DPRD marah saat akan diperiksa kesehatan guna mengantisipasi virus Corona. Mereka adalah anggota DPRD Kabupaten Blora.
Pemeriksaan akan dilakukan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Pemeriksaan tersebut dilakukan karena anggota DPRD Kabupaten Blora tersebut baru saja tiba dari kunjungan kerja di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilansir Tribun Bogor, peristiwa anggota DPRD marah dan menolak diperiksa kesehatan terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegero, Jawa Tengah pada Kamis (19/3/2020).
Tim Diskes menyambut rombongan anggota DPRD Blora dengan medical chek up.
Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.
Bukan merespons dengan baik, anggota DPRD Blora malah menolak dicek kesehatannya.
Melansir Kompas.com, akun Facebook "Opini Blora" telah ditonton oleh 132.000 orang hanya dalam hitungan jam, dengan respons 3.000 komentar.
Dalam video amatir berdurasi 2 menit tersebut, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora, WR, terlihat jelas marah-marah di hadapan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Anggota dewan yang mengenakan topi serta baju biru tersebut membentak-bentak tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Bahkan, rekan-rekan WR sesama anggota DPRD juga ikut mendukungnya.
"Kamu pejabat nggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Kita DPR, bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang," ujarnya dengan nada tinggi.
"Perintah dari mana, Pak?" sahut anggota DPRD Blora yang lain.
• Besuk Tahanan Polda Jatim Kini Hanya Boleh Lewat Video Call, Upaya Putus Mata Rantai Virus Corona
• Tak Permasalahkan Kegagalan Penalti Pemainnya, Pelatih Persebaya: Ronaldo dan Messi Pernah Tak Masuk
Dilansir Tribun Bogor, Tim Diskes Kabupaten Blora yang hendak menjalankan tugasnya hanya bisa menjawab pelan sepatah dua patah kata.
Tak berhenti di situ, ucapan WR terus saja meninggi di hadapan tim medis Diskes Kabupaten Blora.
"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita."
"Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undangnya. Bukan teroris, bukan nganu," bentak WR.
Sekali lagi, WR tak mau diperiksa kesehatannya dan mempersilakan pemeriksaan kesehatan dilakukan di rumah sakit.
"Kita siap diperiksa di mana saja. Nggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit," bentaknya.
"Iya, Pak," tutur salah seorang tim medis Diskes Kabupaten Blora.
Belum sampai melangkah, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora yang lain menyahut dengan lantang.
"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba Bupatinya besok periksa)," teriaknya.
Mendengar hal itu, WR pun kembali memanas di hadapan tim medis Diskes Kabupaten Blora.
"Oh iya, saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya?"
"Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa nggak?"
"Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.
Sekali lagi, tim medis Diskes Kabupaten Blora merasa bingung untuk menjawab dan hanya menundukkan kepala.
Informasinya, anggota DPRD Blora tersebut meminta pindah lokasi ke RSUD Cepu.
Namun ketika rombongan tim medis menunggu di halaman RSUD Cepu, bus yang membawa anggota DPRD tersebut tak kunjung datang.
"Meski demikian, kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal."
"Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Diskes Blora, Edi Sucipto.
Sebagaimana diketahui, kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Blora ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dilaksanakan selama empat hari terhitung sejak Senin (16/3/2020).
Dari 45 anggota di DPRD Blora, 37 anggota ikut kunjungan kerja ke Lombok.
Beberapa di antaranya mengajak istri dan anaknya.
Tujuan DPRD Kabupaten Blora untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) nonkomisi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pandemi Virus Corona, Atta Halilintar Sumbangkan Penghasilan YouTube-nya