Cara Petugas Lapas Kelas I Surabaya Lunakkan Hati Napiter Anton Labbase dan Kasim Khow
Pihak Lapas Kelas I Surabaya punya cara sendiri untuk mengembalikan dua napiter, Anton Labbase dan Kasim Khow, ke pelukan ibu pertiwi.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melunakkan hati para narapidana khusus, apalagi kasus terorisme bukanlah hal yang mudah.
Namun, pihak Lapas Kelas I Surabaya punya cara sendiri untuk mengembalikan dua napiter, Anton Labbase dan Kasim Khow, ke pelukan ibu pertiwi.
Alih-alih adu dalil, petugas lapas lebih memilih menggunakan pendekatan kemanusiaan untuk menyentuh hati para napiter.
• Wali Kota Risma Terima Bilik Sterilisasi ITTelkom Surabaya, Bakal Disebar untuk Antisipasi Corona
• Gelandang Persebaya Hambali Tolib Suarakan Gerakan Stay at Home di Tengah Wabah Virus Corona
Hal itu disampaikan Kasi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Porong, Bambang Sugianto.
Pria yang selama ini memang dikenal dekat dan spesialis menangani napiter itu mengungkapkan, pihaknya langsung memberikan perhatian kepada Anton dan Kasim saat pertama kali pindah ke Porong pada 11 Maret 2020 lalu.
“Kami langsung lakukan intervensi secara sosial,” ujar Bambang Sugianto, Sabtu (21/3/2020).
Wujud intervensi yang dilakukan petugas adalah melakukan pendekatan dengan mengadakan diskusi kecil.
Anton Labbase dan Kasim Khow juga sering diajak berkomunikasi.
• Peduli Pandemi Covid-19, Lansia Komunitas Jalan Pagi Salurkan 1000 Sembako Lewat Pemkot Surabaya
• Di Tengah Ketidakpastian Lanjutan Liga 1 2020 karena Virus Corona, Persebaya Surabaya Tetap Latihan
Bahkan, Bambang Sugianto memberi mereka buku-buku tentang pemahaman jihad dan seputar terorisme.
“Buku yang saya berikan harus dibaca dan keesokan harinya kita gelar diskusi,” tuturnya.
Tak jarang, jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Bambang, dia bertanya kepada napiter yang terlebih dahulu kembali kepada NKRI seperti Asep Jaya, Umar Patek atau bahkan menghubungi Ali Imron, Abu Fida, hingga Abu Tholut.
“Napiter yang sudah NKRI kerap memberikan suntikan semangat, sehingga mereka semakin mantap,” terangnya.
• Waspada Covid-19, Umat Katolik dan Kristen Surabaya Diminta Tidak ke Gereja: Kebaktian di Rumah
• 8 Polah Lucinta Luna Sebulan di Penjara, Membengkak & Lahap Dikasih Makan, Napi Lain Ngefans
Dan satu lagi metode yang tak kalah efektifnya adalah dengan menyentuh hati keduanya.
Bambang memberikan kesempatan kepada keduanya untuk melakukan panggilan video kepada keluarganya.