Virus Corona di Surabaya
Warga Surabaya Pilih Datang ke Pasar saat Suasana Sepi, Hindari Kerumunan: Takut Kena Corona
Pembeli di pasar tradisional di Surabaya membeli belanja saat suasana pasar sepi untuk menghindari kerumunan di tengah wabah Corona.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Imbauan social distancing di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 berdampak pada trafik pengunjung pasar tradisional di Surabaya.
Satu di antaranya Pasar Wonokromo dan Pasar Pucang Anom Surabaya.
Berdasarkan pantauan TribunJatim.com, Senin (23/3/2020) di kedua pasar tersebut tampak suasana pasar tidak seramai seperti biasanya, hanya terlihat beberapa pembeli saja yang datang.
• 6 Dokter Meninggal karena Pandemi Virus Corona, Khofifah Ikut Belasungkawa: Para Pahlawan Kesehatan
Seorang pembeli, Eva Zulfa mengaku datang ke Pasar Wonokromo setelah mendapati info pasar yang sepi sejak ada imbauan di rumah saja.
"Wabah Corona ini bahaya sekali, apalagi penyebarannya sangat cepat jika berkerumun di tempat-tempat yang memang ramai seperti pasar, namun karena pasar di sini mulai sepi justru hal ini yang membuat saya berani ke sini," kata Zulfa kepada TribunJatim.com di Pasar Wonokromo Surabaya, Senin (23/3/2020).
Hal yang sama juga dikatakan Nur Fitriani, pembeli bahan pokok di Pasar Pucang Anom.
• Nasib Anak Terakhir Lina Mantan Istri Sule, Putri Delina Kuak Kondisinya, Potret Terbaru Tanpa Teddy
• Wajah Baru Via Vallen Dipamerkan Rekan Artis, Penampilan Kembali Beda, Foto Terkini Banjir Komentar
Dikatakan Fitri, ia datang ke pasar karena sebelumnya sudah menghubungi langganan pedagang bahan pokok di pasar ini dan dapat info pasar sepi.
"Karena dapat info dari pedagang bahan pokok langganan saya bahwa pasar sepi maka saya baru berani ke sini, kalau ramai ya tidak berani, takut kena virus Corona," ujar Fitri.
Terkait virus Corona, Fitri yang merupakan warga Surabaya yang berprofesi sebagai seorang ibu rumah tangga berharap agar wabah virus Corona bisa segera berakhir.
• 7 Aturan Baru Kemenag Pamekasan Soal Nikah di Tengah Wabah Corona, Ijab Kabul Pakai Sarung Tangan
"Kalau nggak cepet berakhir pedagang di pasar kasihan, karena bahan pangan yang dibeli dari tengkulaknya harganya naik semua, belum lagi pasar juga sepi karena banyak warga yang nggak berani datang ke pasar," kata Fitri.
Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Arie Noer Rachmawati