Virus Corona di Tulungagung
RSUD dr Iskak Pesan 10 Ribu Rapid Test Corona dari Tiongkok, Bisa Deteksi Covid-19 Dalam 15 Menit
RSUD dr Iskak Tulungagung memesan 10 ribu rapid test Corona dari Tiongkok dalam mengatasi pendemi wabah virus Corona di Jawa Timur.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Data Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, ada 18 pasien dalam perawatan (PDP) yang sudah dirawat.
Sedangkan jumlah akumulatif orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 97 orang.
Data ini tercatat pada Senin (23/3/2020) siang.
• Dampak Virus Corona, Sebagian Agenda Perayaan HUT Kota Malang ke-106 Batal Digelar
Dari 18 PDP itu, 9 orang di antaranya negatif virus Corona.
Sedangkan satu orang meninggal dunia karena penyakit bawaan, dan hasil pemeriksaan juga negatif virus Corona.
Sisanya, 8 PDP masih menjalani perawatan.
• Kekhawatiran Ahli Medis China, Bakal Ada Gelombang Susulan Wabah Virus Corona Jika Abaikan 1 Hal
• Mien Sugandhi Pernah Kuak Pesan Terakhir Tien Soeharto Sebelum Wafat, Awalnya Tak Digubris Orang
Sementara pada ODP saat ini ditangani di Puskesmas Ngantru, salah satu Puskesmas penyangga untuk penanganan Covid-19, selain Puskesmas Bangunjaya.
Namun menurut Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, jumlah ini bersifat fluktuatif.
Menurutnya, RSUD dr Iskak menerapkan strategi supaya tenaga medis tetap aman, selama menangani ODP dan PDP.
• Hotman Paris Soroti PM Italia yang Menyerah Lawan Corona, 1 Permintaan Terucap ‘Baca Postingan Ini’
Karena itu rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini hanya merawat pasien dengan kategori berat.
“Bahkan pasien denga kategori bisa dirawat di rumah, tidak perlu di rumah sakit. Yang sedang di Puskesmas buffer (penyangga),” terang dr Supriyanto.
Untuk pemantauan pasien yang ada di rumah, RSUD dr Iskak menggunakan aplikasi Gocare.
• VIRAL Kisah Pria Tajir Positif Corona saat Selingkuh di Italia, Takut Ketahuan Istri, Lihat Nasibnya
Petugas medis yang akan melayani ke rumah, dan obat juga dikirim.
Namun dalam penganganan ODP maupun PDP, dilakukan pula arahan untuk orang-orang yang ada di rumah pasien.
“Kami menerima aduan dan pemantauan kondisi pasien. Bahkan jika perlu video call,” sambung dr Supri, panggilan akrabnya,.
• Daftar 32 Masjid di Surabaya-Sidoarjo yang Tak Gelar Salat Berjamaah, Waspada Pandemik Virus Corona
Saat ini RSUD dr Iskak sudah bisa mendeteksi secara cepat, apakah kuman yang menyerang pasien jenis virus atau bukan.
Jika yang menyerang pasien bukan virus, maka dia tidak perlu dimasukkan dalam ruang isolasi.
Namun jika tes menunjukkan ada virus yang menyerang, maka akan dilakukan pengambilan swab tenggorokan, untuk memastikan jenis virus yang menyerang.
• Gejala Baru Virus Corona Ditemukan Peneliti, Pasien Tak Bisa Mencium Bau dan Mengecap Rasa
“Jadi kalau yang menyerang bukan virus, langsung kami singkirkan. Karena dipastikan dia bukan Covid-19,” ujar dr Supri.
Lebih jauh, dr Supri mengungkapkan, pihaknya telah memesan 10.000 rapid test Covid-19 dari Tiongkok.
Rapid test ini mampu mendeteksi virus Corona dalam waktu 15 menit.
• PT KAI Daop 8 Resmi Batalkan Perjalanan 3 KA Ini, Cegah Sebaran Virus Corona di Jawa Timur
Dengan rapid test ini, maka penanganan virus Corona akan semakin efektif.
Mereka yang negatif virus Corona tidak perlu masuk ke ruang isolasi atau Puskesmas penyangga.
Sedangkan yang positif akan dirawat lebih lanjut sebagai pasien Covid-19 di ruang isolasi.
Masih menurut dr Supri, kedatangan rapid test ini mengalami keterlambatan.
“Seharusnya Jumat kemarin sudah datang, tapi ini terlambat. Semoga besok barangnya sudah sampai,” pungkas dr Supri.
Penulis: David Yohanes
Editor: Arie Noer Rachmawati