Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabah Virus Corona Mendunia

Gejala Baru Virus Corona Ditemukan Peneliti, Pasien Tak Bisa Mencium Bau dan Mengecap Rasa

Gejala baru virus Corona ditemukan di Korea Selatan pada beberapa pasien positif Covid-19.

Editor: Pipin Tri Anjani
medicalxpress.com
Ilustrasi - Gejala Baru Virus Corona Ditemukan Peneliti, Pasien Tak Bisa Mencium Bau dan Mengecap Rasa. 

TRIBUNJATIM.COM -  Gejala baru virus Corona ditemukan di Korea Selatan pada beberapa pasien positif Covid-19.

Diketahui, gejala virus Corona pada umumnya berupa demam dan batuk.

Namun, beberap studi telah menemukan gejala baru virus corona.

Studi membuktikan gejala baru virus Corona membuat seseorang yang terinfeksi kehilangan kemampuan penciuman.

Gejala baru virus Corona selain demam dan batu yakni tidak bisa cium bau dan mengecap rasa.

KRONOLOGI Meninggalnya Dokter Bambang Sutrisna Korban Covid-19, Putrinya Sedih: Ayah Sesak Sendirian

Kondisi Paru-paru Pasien Corona yang Sembuh Dikuak Peneliti, Ada Penurunan Fungsi, Bisa Pulih Total?

Bukan dalam bentuk demam dan batuk, pasien positif Corona justru kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus Corona tak kasat mata.

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Studi ini diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris.

Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus Corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu).
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus Corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu). (via Kompas.com)

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved