Virus Corona di Jatim
Dampak Virus Corona, Harga Bahan Pangan, Gula dan Telur Ayam di Lamongan Melonjak Tajam
Merebaknya virus Covid-19 yang hingga kini masih berkembang mengakibatkan harga sejumlah kebutuhan bahan pangan di Lamongan Jawa Timur merangkak naik.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Merebaknya virus Covid-19 yang hingga kini masih berkembang mengakibatkan harga sejumlah kebutuhan bahan pangan di Lamongan Jawa Timur merangkak naik.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang terimbas diantaranya gula dan telur ayam, termasuk jenis rempah - rempah.
Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Lamongan tidak bisa berbuat banyak terkait kenaikan harga kebutuhan bahan pangan, selain hanya mengikuti perkembangan harga di pasar.
"Semua bahan pangan naik, ada yang naiknya tinggi, dan sedang, " ungkap Isnaini, salah seorang pedagang di Pasar Lamongan, Rabu (25/3/2020).
Pengakuan Isnaiani dan para pedagang lainnya, tidak beda dengan data yang dikumpulkan Disperindag Lamongan dari 4 pasar tradisional yang ada di Lamongan yaitu, Pasar Sidoharjo Lamongan, Pasar Babat, Pasar Blimbing dan Pasar Mantup menunjukkan kalau harga gula pasir di 4 pasar ini mengalami kenaikan, yaitu Rp. 17 ribu perkilo atau naik Rp. 500 dari harga sebelumnya sebesar Rp. 16.500 perkilo.
• VIRAL Jenazah PDP Corona Dibawa Pulang Pribadi, Kenali Bahaya Mandikan Jenazah, Lihat Nasib Keluarga
• Tak Ada Tes PPDB Jalur Prestasi di Sekolah Kawasan, Kuota Jalur Prestasi di Surabaya Hanya 30 Persen
• 2 Syarat Kelulusan Siswa SD SMP SMA di Jatim Setelah UN 2020 Resmi Dihapus, Ini Kata Dindik
Kenaikan harga gula tertinggi terjadi di Pasar Blimbing dari yang semula Rp. 16 ribu naik menjadi Rp. 17 ribu atau naik seribu rupiah.
Sedang harga telur ayam ras juga masih terbilang tinggi, yaitu Rp. 25 perkilo sedangkan harga telur ayam kampung sebesar Rp. 39.600 perkilo.
"Ya, harga telur dan gula memang masih tinggi," kata Maisaroh, salah seorang pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan.
Bahkan untuk harga telur di tingkat eceran bisa mencapai Rp 28 ribu. Harga di pasaran dan tingkat eceran cukup bervariasi.
"Saya kemarin belikan telur untuk bapak harganya Rp 28 ribu perkilogram, " ungkap Sasmita, warga Tikung.
Kenaikan harga gula dan bahan pangan lainnya, juga diakui Yulah, seorang pedagang di Pasar Sidoharjo.
"Harga kulakan naik, jualnya juga ikut naik, " kata Yulah.
Kepala Disperindag Lamongan Muhammad Zamroni membenarkan kenaikan harga kebutuhan pokok ini. Zamroni menyebut, harga daging ayam juga masih relatif terjangkau meski ada kenaikan harga yaitu perkilonya sebesar Rp. 35 ribu atau naik seribu rupiah dari minggu lalu.
Bawang Merah, terang Zamroni, saat ini naik Rp. 3 ribu dari pekan lalu, yaitu Rp. 30 ribu menjadi Rp. 33 ribu sedangkan bawang putih naik menjadi Rp. 44 ribu dari harga pekan lalu sebesar Rp. 40 ribu.
Zamroni juga mengungkapkan, harga cabai keriting turun dari harga Rp. 35 ribu menjadi Rp. 33 ribu perkilo.
"Kami ngecek langsung ke pasar pasar untuk harga-harga yang lainnya masih relatif stabil dan stoknya juga masih ada," ujar Zamroni
Zamroni menambahkan, hingga kini pasar-pasar di Lamongan masih buka dan tidak ada penutupan pasar. Pengelola pasar, kata Zamroni, menambahkan wastafel dan hand sanitizer serta melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun pada pedagang dan pengunjung pasar. "pasar tetap buka," kata Zamroni.(hanif manshuri/tribunjatim.com)