Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tergiur dengan Uang Rp 20 Ribu, Pria Surabaya Rela Jual Sabu di Warkop, Nasibnya di Tangan Polisi

Seorang pengedar sabu asal Jalan Pragoto diringkus unit Idik II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Sudarma Adi
ilustrasi sabu-sabu 

Tergiur dengan Uang Rp 20 Ribu, Pria Surabaya Rela Jual Sabu di Warkop, Nasibnya di Tangan Polisi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang pengedar sabu asal Jalan Pragoto diringkus unit Idik II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Pemuda bernama M Hosen (24) itu ditangkap saat menunggu pembelinya di salah satu warkop di wilayah Pragoto Surabaya, Jumat (20/3/2020).

Saat ditangkap, M Hosen tak berkutik, setelah polisi menemukan sembilan poket sabu siap edar masing-masing dengan berat 0,36 gr, 0,34 gr, 0,34 gr, 0,34 gr, 0,34 gr, 0,32 gr, 0,32 gr, 0,32 gr dan 0,32 gr.

Pengedar Sabu-sabu Asal Pragoto Surabaya Diringkus Polisi, Bandarnya DPO

Pria Surabaya Tak Berkutik Distop Polisi Depan Makam Rangkah, Kepergok Simpan Sabu di Saku Jaketnya

Cegah Tertular Virus Corona, Berikut Cara Cuci Tangan yang Benar Pakai Sabun dan Hand Sanitizer

Kanit Idik II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Danang Eko menuturkan jika penangkapan terhadap tersangka dilakukan setelah polisi melakukan pengintaian beberapa minggu di lokasi tersebut.

"Kami undercover dengan nongkrong di sekitar lokasi. Lalu kami temukan tanda-tanda yang bersangkutan menjual sabu dari sana kami dalami dan akhirnya kami tangkap,"kata Danang, Rabu (25/3/2020).

Kepada polisi, Hosen mengaku mendapat barang itu dari seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan Cak.

Sabu itu dititipkan oleh CAK (DPO) kepada Hosen untuk dijual.

Setiap kali laku, Hosen mendapat komisi sebesar 20 sampai 30 ribu per poketnya.

"Sehari gak mesti stok berapa. Dapatnya upah dari atasannya itu per poket,"tambah Danang.

Aktifitas itu dilakukan Hosen sudah enam bulan terkahir.

Ia tak perlu mencari pembeli karena bagi mereka yang butuh tinggal mendatanginya di sebuah warkop.

"Sistemnya jual ke orang yang lagi cari. Jadi beberapa kali sudah beli ke dia baru dilayani," tandas Danang.

Saat ini,polisi masih terus memburu atasan Hosen yang sudah teridentifikasi keberadaannya.

Penulis : Firman Rachmanudin

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved