Virus Corona di Surabaya
Wisata Religi Sunan Ampel Ditutup 14 Hari, Tapi Masjid Tetap Dibuka, Protokol Covid-19 Diperketat
Kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Penutupan wisata religi makam Sunan Ampel ini dilakukan sejak Selasa (24/3) kemarin hingga 14 hari ke depan.
Takmir Masjid dan Makam Sunan Ampel, Zeid Muhammad Yusuf mengatakan, penutupan kawasan wisata religi tersebut sebenarnya sudah direncanakan oleh pihaknya sejak 18 Maret lalu.
• Cerita Pengantin Rela Tunda Resepsi Pernikahan Demi Cegah Corona, Khofifah Apresiasi dan Beri Hadiah
"Sebetulnya dari Rabu (minggu lalu), cuma ada yang buka, ada yang tutup. Terus kemarin saya ke Jakarta, saya minta tolong ke anggota polsek untuk menutup lagi karena itu instruksi dari kapolri," kata dia saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).
Meski makam Sunan Ampel ditutup, namun hingga kini Masjid Agung Sunan Ampel masih melakukan salat berjamaah.
"Ya gimana salat kan untuk mendekatkan diri sama Allah kalau ditutup ya susah," ucap dia.
• VIRAL VIDEO Jenazah Pasien PDP Corona Dibawa Pulang Keluarga, Plastik Dibuka, Warga Sambut Histeris
• Fakta Masa Lalu Abash Pacar Lucinta Luna Bocor, Foto KTP & Saat Jadi Wanita, 4 Rahasia Lain Terkuak
Menyadari para tamu peziarah datang dari wilayah mana saja, di kawasan ini pun dilakukan upaya preventif untuk menekan wabah virus Corona di kawasan tersebut.
"Kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer, penggulungan karpet masjid, dan salat diberi jarak 1 meter," ucapnya.
Sementara guna menghindari kerumunan massa, saat ini di area makam tidak disediakan tempat duduk bagi pengunjung.
• Pria Surabaya Tak Berkutik Distop Polisi Depan Makam Rangkah, Kepergok Simpan Sabu di Saku Jaketnya
Hal itu dimaksudkan agar peziarah tidak berlama-lama singgah di area tersebut.
"Kita memang tidak bisa melarang mereka datang. Mereka saja tamu yang nggak diundang. Ya dengan itu yang bisa kami lakukan untuk menekan kerumunan," pungkasnya.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Arie Noer Rachmawati