Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Besok, Manajemen Arema FC Akan Transfer Gaji Pemain dan Ofisial, Bayar 25 Persen Gaji

PSSI menetapkan pada bulan Maret hingga Juni 2020 ditetapkan sebagai 'Force Majeure' atau keadaan kahar, dimana dalam artian suatu kejadian yang terj

Penulis: Dya Ayu | Editor: Yoni Iskandar
Kolase KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU - TRIBUN JABAR/FERDYAN ADHY NUGRAHA
Berita bola terpopuler, Minggu (29/3/2020) pemotongan gaji para pemain Arema FC gegara virus Corona hingga daftar pesepak bola positif Covid-19. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - PSSI melalui surat 48/skep//III/2020 kepada Exco PSSI, PT LIB dan klub Liga 1 serta Liga 2, Jumat (27/3/2020) , telah memberikan keputusan soal kompetisi dan gaji pemain serta ofisial tim.

PSSI  menetapkan pada bulan Maret hingga Juni 2020 ditetapkan sebagai 'Force Majeure' atau keadaan kahar, dimana dalam artian suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Dalam surat tersebut, klub diperbolehkan melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain atau ofisial, dan diperbolehkan hanya membayar gaji pemain maksimal 25 persen dari nilai kontrak yang sudah disepakati, selama jeda kompetisi.

Terkait kebijakan ini, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengaku manajemen akan menjalankan keputusan tersebut, Senin (30/3/2020) besok.

PT KAI Batalkan Perjalanan KA Eksekutif Dan KA Ekonomi Paling Banyak Tujuan Surabaya- Bandung

Warga Surabaya Mucikari Prostitusi Via WhatsApp Diamankan Polres Kediri, Bandrol Jasa Rp 3 Jutaan

CEO Arema FC Tanggapi Soal Keputusan Liga 1 dan Gaji: Siap Jalankan Kewajiban Pada Pemain

"Jadi langkah Arema FC setelah ada putusan dari PSSI, hari Senin (besok,red) kami akan mengimplementasikan keputusan tersebut dengan mentransfer ke rekening seluruh pemain dan ofisial," ujar Ruddy Widodo, Minggu (29/3/2020).

Terkait keputusan Federasi soal pembayaran gaji pemain maksimal 25 persen selama jeda kompetisi ini, muncul penolakan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

APPI menilai dengan hanya dibayar 25 persen dari gaji yang seharusnya, para pemain jadi pihak yang paling dirugikan. Apalagi pada awal bulan Maret seluruh pemain masih bermain sebelum kompetisi dihentikan.

Tidak hanya bermain, para pemain juga hingga kini masih menjalankan kewajibannya dengan agenda latihan yang di jadwalkan klub, meski dikerjalan dirumah.

"Semoga keadaan cepat membaik, agar semuanya segera normal kembali," kata Ruddy pada Surya (myu)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved