Virus Corona di Indonesia
Suara Anies Baswedan Bergetar Umumkan 283 Warga Meninggal: Situasi Mengkhawatirkan, Tetap di Rumah!
Suara Anies Baswedan mendadak bergetar ketika ia menyampaikan data mengenai jumlah korban meninggal dunia yang harus dimakamkan karena Covid-19.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Suara Anies Baswedan bergetar saat mengumumkan 283 warganya yang meninggal dunia karena pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Gubernur DKI Jakarta menyebut situasi di seluruh wilayah Indonesia khususnya Jakarta kini sedang mengkhawatirkan.
Maka dari itu, ia menghimbau masyarakat untuk tetap tinggal atau berada di rumah selama masa social distancing ini.
Hal ini dimaksudkan agar jumlah korban tak bertambah dan bisa memutus rantai penyebaran virus Corona.
Simak pula update Corona di Indonesia, Selasa (31/3/2020) di akhir artikel!
• Tukang Becak Meninggal di Teras Minimarket Gresik Setelah Muntah Semalaman, Polisi Menduga: Jantung
• Belum Dapat Kesempatan Main di Liga 1, Pemain Muda Persebaya Ini Merasa Tertantang: Harus Semangat
Dikutip dari Kompas.com (TribunJatim.com Network ), suara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendadak bergetar ketika ia menyampaikan data mengenai jumlah korban meninggal dunia yang harus dimakamkan sesuai protokol pemulasaran jasad pasien Covid-19.
Anies menyebutkan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 jasad dikebumikan kurang dari 4 jam selepas wafat, dibungkus plastik, menggunakan peti, dan petugas pemakamannya mengenakan alat pelindung diri ( APD ).
Data itu dicatat dalam kurun waktu tak sampai sebulan, yakni pada rentang 6-29 Maret 2020.
"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid-19 amat mengkhawatirkan. Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik," ujar Anies dalam konferensi pers di Bakaikota, Senin (30/3/2020).
"(Data) 283 itu bukan angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat... Yang bulan lalu bisa berkegiatan..." imbuh dia, dengan suara bergetar.
"Mereka punya anak, mereka punya istri, mereka punya saudara, dan ini semua harus kita cegah pertambahannya."
Anies bilang, belum tentu semua jasad yang dimakamkan itu merupakan pasien Covid-19, sebagian mungkin masih berstatus suspect (dicurigai) Covid-19, karena belum dites atau hasil tes belum rilis saat meninggal.
Keadaan tadi, menurut dia, menunjukkan bahwa kondisi Jakarta sebagai pusat pandemi Covid-19 di Indonesia masih amat mengkhawatirkan.
• Kapolres Gresik Tegaskan Pria Tewas di Depan Swalayan Jalan RA Kartini Bukan karena Virus Corona
• Kenali 3 Kondisi Pasien Positif Covid-19, Pasien Positif Tanpa Gejala Bisa Isolasi Mandiri di Rumah
Berangkat dari sana, Anies meminta warga DKI Jakarta serius melakukan pembatasan aktivitas, atau yang dikenal sebagai physical atau social distancing.
Ia meminta warga Jakarta lebih disiplin untuk tinggal di rumah.
