Virus Corona
Kenali 3 Kondisi Pasien Positif Covid-19, Pasien Positif Tanpa Gejala Bisa Isolasi Mandiri di Rumah
Tim Satgas Corona Rumah sakit Universitas Airlangga sebut ada 3 kondisi pasien positif Covid-19. Pasien positif tanpa gejala bisa isolasi mandiri.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 membuat rumah sakit memprioritaskan perawatan pada pasien positif dengan keluhan kesehatan.
Tim Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair atau RSUA), dr Alfian Nur Rosyid SpP menjelaskan ada tiga kondisi pasien positif Covid-19.
Pertama yaitu kondisi sehat, artinya tanpa gejala. Kedua, sakit ringan yaitu demam tidak tinggi, batuk karena kelelahan dan masih bisa beraktivitas.
• Terekspos Penampilan Krisdayanti Rapat Paripurna di Rumah karena Corona: Bismillah, Selamat Bekerja
• Raffi Ekspos Momen di Kasur bareng Anak & Istri, Penampilan Gigi Jadi Viral: Pemandangan Pagi Hari
Terakhir, sakit berat yaitu demam tinggi, sesak nafas, tidak dapat beraktivitas dan ada penyakit lain.
"Jika hasil positif dan tanpa gejala artinya tubuh dalam kondisi sehat dan mampu melawan virus. Tetapi perlu melakukan isolasi diri agar virus tidak menular pada orang lain, "ujarnya.
Isolasi dilakukan dalam waktu 14 hari karena virus dapat dilemahkan dalam kurun waktu 14 hari. Dan selama itu perlu mengkonsumsi makanan sehat.
• Belum Dapat Kesempatan Main di Liga 1, Pemain Muda Persebaya Ini Merasa Tertantang: Harus Semangat
• Sebanyak 28 Hasil Rapid Test Jatim Terdeteksi Positif, 6 Diantaranya Tenaga Kesehatan
"Kalau sakit ringan juga perlu isolasi. Tapi tidak perlu panik dan ke rumah sakit, bisa menghubungi hotlite Covid-19 RS Unair di 08871294129," lanjutnya.
Kemudian untuk penanganan sementara bisa meminum paracetamol, dan tidak mengkonsumsi obat lain kecuali diresepkan dokter.
Konsumsi makanan sehat juga harus terus dilakukan serta menggunakan masker sata bertemu orang lain. Jika keadaan memburuk bisa menghubungi rumah sakit agar ambulance segera datang.
• VIRAL Kronologi Wanita Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Tapi Malah Jambak Istri Korban, Nasib Miris
"Sementara pasien sakit berat membutuhkan penanganan serius dengan prioritas utama. Seperti demam lebih dari 38 derajat celcius, sesak nafas berat, tidak bisa beraktivitas, muntah terus bahkan tidak sadarkan diri, "tutur dr Alfian.
Dokter spesialis paru ini menjelaskan berdasarkan studi pada 44.672 kasus di China, 80 persen merupakan infeksi ringan. Maka tidak perlu panik dan harus isolasi diri di rumah tidak perlu ke rumah sakit.
"Karena kepikiran berlebihan, lalu datang ke rumah sakit justru beresiko tetular dan membuat tenaga kesehatan kewalahan. Dengan demikian pelayanan tidak bisa fokus pada pasien parah dan kritis," pesannya.
Ia pun berpesan agar masyarakat tetap berada di rumah dan memberi jarak satu meter setiap berdekatan dengan orang. Serta rajin cuci tangan.
Dengan demikian rantai penyebaran Covid-19 bisa terputus dan memprioritaskan pelayanan rumah sakit untuk pasien kritis sehingga tidak menambah korban jiwa.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Heftys Suud